Tingkatkan Cakupan Imunisasi Anak, UI Luncurkan Studi UNDERVAC-ID

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), melalui Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) dan dengan dukungan dari Alliance Health Policy and System Research/Organisasi Kesehatan Dunia (AHPSR/WHO), meluncurkan penelitian multisenter guna memperkuat sistem layanan kesehatan primer dan meningkatkan cakupan imunisasi anak di tiga provinsi di Tanah Air, yakni Aceh, Banten, dan Maluku.
Penelitian bertajuk “UNDERVAC-ID: Understanding Determinants of and Reaching Under-Vaccinated and Zero-Dose Children in Indonesia”.
Penelitian bertujuan untuk memahami faktor sosial dan perilaku yang menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi di Indonesia.
Baca juga: Pelatihan BHD, Relawan Ambulans di Depok Dapat Keterampilan Penanganan Awal Kasus Kegawatdaruratan
Perjanjian Kerja Sama (PKS) sekaligus simbol dimulainya penelitian tersebut dilakukan pada 4 Agustus 2025 lalu dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dan tim peneliti dari FK UI, FK Universitas Syiah Kuala (Aceh), Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten, serta Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku.
Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH menjelaskan pentingnya peran institusi pendidikan dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung program imunisasi anak di Indonesia.
“Masalah imunisasi harus menjadi fokus bersama dan dibutuhkan kerja sama dari berbagai pemangku kepentingan,” kata Prof Ari Fahrial Syam dalam siaran pers yang diterima, Rabu (27/08/2025).
Baca juga: Sosialisasi Pelaku UMKM-Katering di Depok, Bijak Gunakan Garam, Gula dan Lemak
Peneliti utama UNDERVAC-ID, dr. Ahmad Fuady, M.Sc, Ph.D, menjelaskan bahwa penelitian tersebut sangat penting untuk menghasilkan pemahaman berbasis data mengenai tantangan vaksinasi pasca-pandemi, di mana cakupan nasional belum mencapai target.
“Kami juga melibatkan dinas kesehatan, puskesmas, dan institusi pendidikan lokal dalam riset implementasi ini agar rencana dan desain studinya sesuai dengan kebutuhan program imunisasi sesuai konteks lokal masing-masing, juga agar dapat dimanfaatkan langsung oleh pemangku kepentingan terkait,” jelas dr. Fuady.
Selain penandatanganan kerja sama dan paparan, acara tersebut juga menjadi forum untuk berbagi prioritas riset dan membuka peluang kolaborasi di masa mendatang.
Baca juga: Wujudkan Green Hospital, RSUI Kelola Pupuk Kompos
Dengan demikian, sinergi lintas institusi tersebut diharapkan dapat menjadi model kolaboratif yang efektif dan memberikan dampak nyata dalam meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia.
UNDERVAC-ID merupakan studi multilevel dengan pendekatan partisipatif dan mix methods untuk mengidentifikasi determinan sosial, budaya, dan struktural yang memengaruhi orang tua dalam menyediakan imunisasi lengkap, tidak lengkap, dan zero-dose pada anak-anak.
Studi tersebut diinisiasi oleh para peneliti dari klaster Primary Health Care Research and Innovation Center (PHCRIC) IMERI-FKUI dan didukung oleh Alliance Health System Policy Research/WHO.
Baca juga: Sakti, Buku Antologi Puisi 3 Bahasa Karya Sastri Bakry
UNDERVAC-ID dimulai pada tahun 2025 dengan mengkombinasikan survei kuantitatif, wawancara kualitatif, serta lokakarya partisipatif di tingkat lokal/subnasional.
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi penyusunan rekomendasi kebijakan imunisasi yang lebih responsif terhadap konteks lokal, sekaligus mendukung upaya pencapaian target cakupan imunisasi nasional secara berkelanjutan.
Peneliti utama UNDERVAC-ID ialah dr. Ahmad Fuady, M.Sc, Ph.D. yang merupakan seorang peneliti di Klaster Primary Health Care Research and Innovation Center IMERI-FK UI sekaligus dosen di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FK UI.
Dia menyelesaikan pendidikan kedokterannya di UI dan melanjutkan magister studi di bidang Health Economics, Policy, and Law di Erasmus University Rotterdam, Belanda.
Selanjutnya, dr. Fuady menempuh pendidikan doktoralnya di bidang Global Public Health di Erasmus MC University Rotterdam, dengan fokus riset pada pembiayaan kesehatan dan akses layanan kesehatan masyarakat di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia.
Fokus riset dr. Fuady meliputi kebijakan kesehatan, ekonomi kesehatan, serta penguatan sistem pelayanan kesehatan primer.
Baca juga: Disdagin Depok Pastikan Pengisian Gas Elpiji 3 Kg Sesuai Takaran
Melalui keterlibatannya di berbagai jejaring riset nasional dan internasional, dr. Fuady aktif mendorong kolaborasi lintas sektor dalam penguatan kebijakan dan layanan kesehatan primer di Indonesia melalui riset dan hasil publikasi internasional di berbagai isu strategis kesehatan.
Ia memiliki perhatian khusus pada isu akses layanan kesehatan bagi kelompok rentan, termasuk anak-anak undervaccinated dan zero-dose.
Oleh karena itu, pendekatan riset implementasi dan kebijakan berbasis bukti akan dilaksanakan melalui studi UNDERVAC-ID. Studi itu diharapkan meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia. (***)