Home > Nasional

Kehadiran Profesor Pendukung Zionis Israel, UI Klarifikasi dan Minta Maaf

Prof Peter Berkowitz merupakan salah satu tokoh cendekia yang aktif menyuarakan dukungannya terhadap zionis Israel.
Rektor UI, Prof Heri Hermasyah (kiri) yang didampingi Duta Besar Palestina berikan klarifikasi dan meminta maaf. (Foto: Dok Humas UI) 
Rektor UI, Prof Heri Hermasyah (kiri) yang didampingi Duta Besar Palestina berikan klarifikasi dan meminta maaf. (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Universitas Indonesia (UI) menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka karena telah mengundang Prof Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford).

Prof Peter Berkowitz merupakan salah satu tokoh cendekia yang aktif menyuarakan dukungannya terhadap zionis Israel.

Kehadiran Prof Peter Berkowitz saat menggelar kegiatan pengenalan sistem akademik universitas atau PSAU pasca sarjana UI pada Sabtu, (23/08/2025).

Baca juga: Pemasaran Produk, Wali Kota Depok Dorong Sentra UMKM Ada di Setiap Kecamatan

Sontak kehadiran profesor pendukung zionis Israel mendapat kecaman dari berbagai pihak yang menilai tidak memiliki perasaan bagi rakyat Gaza Palestina yang saat ini di bumi hanguskan Israel.

Rektor UI, Prof Heri Hermasyah pun langsung meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan dan sekaligus membuat klarifikasi.

Menyikapi perkembangan terakhir sebagai respons kegiatan PSAU Pascasarjana UI yang dilakukan pada Sabtu 23 Agustus 2025, perlu disampaikan sebagai berikut:

Baca juga: Pagelaran Malam Dzikir Puisi Makara Art Center UI Dihadiri Menteri Kebudayaan

1. Universitas Indonesia (UI) menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas kritik dan masukan sebagai bagian dari kebebasan menyampaikan pendapat yang bersifat konstruktif.

2. UI tetap konsisten pada sikap dan pendirian berdasarkan konstitusi Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, yang terus memperjuangkan agar penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, termasuk terdepan dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina menghadapi penjajahan yang dilakukan Israel.

UI mendukung penuh Kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Hal ini disampaikan langsung oleh Rektor UI kepada Duta Besar Palestina saat kunjungannya ke UI pada 17 Januari 2025 yang lalu.

3. Kami memahami reaksi dan keprihatinan publik yang mungkin muncul akibat orasi yang disampaikan oleh salah seorang akademisi tamu pada kegiatan PSAU tersebut.

Baca juga: Catatan Cak AT: Lagu Open Source

Kasus ini menjadi sebuah pembelajaran sekaligus bentuk perhatian positif untuk UI agar lebih selektif dan sensitif dalam mempertimbangkan berbagai aspek saat mengundang akademisi internasional pada masa yang akan datang.

4. Bagi UI, orasi yang disiapkan dalam kegiatan tersebut semata-mata bertujuan untuk memberikan perspektif dari figur institusi terkemuka di dunia dalam bidang Sosial Humaniora dan Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM).

Saat pemilihan kandidat pembicara, UI menilai bahwa Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford) dan Dr. Ir. Sigit P. Santosa (PT Pindad, Alumni terkemuka MIT di Indonesia) adalah di antara nama-nama terbaik dari luar negeri dan dalam negeri dalam bidang terkait.

Baca juga: Senator Jakarta Tanggapi Keinginan Gubernur Pramono Hidupkan Kembali Pasar Tanah Abang

5. Tidak ada maksud lain dalam memberikan kesempatan kepada kedua tokoh tersebut berorasi selain untuk kepentingan akademik. Orasi selengkapnya dari kedua tokoh dalam acara PSAU tersebut dapat dilihat kembali oleh semua pihak dalam kanal resmi YouTube Universitas Indonesia di mana isi orasinya memang murni tentang apa yang diharapkan.

6. Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati, dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan.

7. Dalam kesempatan ini, UI juga dengan tegas menyatakan akan terus berkomitmen sesuai dengan perjuangan bangsa Indonesia dalam menghapus penjajahan dan akan melakukan perbaikan dalam semua lini tata kelola universitas untuk menjamin iklim kebebasan akademik dan demokrasi terus terawat dengan baik.

(***)

× Image