Salah Satu Hambatan Proyek Tol Cijago, Menunggu Tanda Tangan Revisi Panlok Gubernur Jabar
ruzka.republika.co.id--Target penyelesaian pembangunan proyek Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) Seksi 3B Limo-Cinere kembali diundur, dari sebelumnya selesai pada akhir April 2023 berubah pada akhir Juni 2023.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ternyata banyak persoalan yang belum terselesaikan dan sepertinya dianggap sepele oleh para pejabat berwenang, terutama soal pembebasan lahan serta juga ada masalah revisi Penetapan Lokasi (Panlok) yang harus di tanda tangani Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil.
Warga Kota Depok khususnya, sangat menantikan agar Tol Cijago segera terselesaikan dan sudah dapat digunakan, tersambung dengan Tol Serpong-Cinere (Sercin).
Data yang diperoleh dari PT Translingkar Kita Jaya (TLKJ) selalu operator Tol Cijago mengungkapkan ada 4 bidang permasalahan pengadaan tanah atau pembebasan lahan yakni Bidang NIB 543 a/n Manih, Bidang NIB 274 a/n Supriyadi serta Bidang NIB 289 dan NIB 289A a/n Supartini.
"Kendala di Bidang NIB 543 a/n Manih belum dapat di validasi karena ada sengketa dan adanya laporan ke kepolisian. Tapi sudah ada kesepakatan damai dan akan dibuatkan pencabutan laporan kepolisian antar yang bersengketa. Target kesepakatan perdamaian sudah disampaikan ke BPN Kota Depok pada Mei 2023 yang selanjutnya dapat dilakukan validasi pembayaran," ujar Direktur Operasional PT TLKJ Alfiandra Zaini, Selasa (02/05/2023).
Lanjut Alfiandra, Bidang NIB 274 a/n Supriyadi serta Bidang NIB 289 dan NIB 289A a/n Supartini masih dalam proses perbaikan peta bidang tanah. "Permasalahan ke tiga bidang tanah tersebut dikarenakan proses administrasi yang kurang rapi sehingga belum dapat dilakukan validasi hingga saat ini. Para pihak baru dapat melengkapi berkas dan dinyatakan lengkap oleh BPN Kota Depok di akhir April 2023.
Selanjutnya BPN Kota Depok melakukan proses perbaikan peta bidang dengan proses validasi pembayaran. Diharapkan dapat segera diselesaikan," harapnya.
Terkait masalah revisi Penlok, proses pengadaan tanah saat ini masih menggunakan SK Penlok Gubernur Jabar Nomor 593/Kep.575-Petmotda/2022 tentang penambahan jangka waktu pembaruan penetapan lokasi pengadaan tanah proyek Tol Cijago yang sudah berakhir pada 22 September 2022. Untuk pengadaan tanah tersebut yakni terletak di loop antara mainroad, GT Limo 1 dan GT Limo 2.
"Revisi SK Panlok sudah kami kirimkan ke Gubernur Jabar. Kami masih menunggu ditanda tangani atau diterbitkannya revisi SK Panlok oleh Gubernur Jabar," terang Alfiandra.
Pembebasan lahan Tol Cijago yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN) telah mencapai progres 98,89 persen, dan untuk pembangunan konstruksi sudah 92 persen.
Warga Kota Depok cukup antusiasme dengan segera tersambungnya Jalan Tol Cijago dan Jalan Tol Sercin yang akan mempermudah mobilitas menuju Bandara Soekarno-Hatta dan Serpong serta menuju jalan tol ke arah Merak.
"Semoga cepat selesai, ya mempermudah perjalanan, terutama kalau mau ke bandara," kata Indra, warga Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Tersambungnya Tol Cijago dan Tol Sercin memangkas durasi perjalanan dari Jagorawi di kawasan Cimanggis menuju Bandara Soekarno Hatta hanya butuh waktu 45 menit.
Dengan durasi perjalanan dapat dipangkas hingga 45 menit, Jalan Tol Cijago juga diharapkan akan semakin meningkatkan konektivitas antarwilayah dan pertumbuhan ekonomi kawasan Jabodetabek, juga akan mengurai kepadatan arus lalu lintas di Kota Depok. (Rusdy Nurdiansyah)