Home > Nasional

Cegah Banjir, DPRD Depok Desak Dibuat Embung

Ketua Komisi C DPRD Kota Depok, Hengky, menyampaikan bahwa persoalan banjir ini tidak bisa dianggap sepele.
Foto ilustrasi Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Foto ilustrasi Embung Nglanggeran, Gunungkidul, Yogyakarta. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Saat ini setiap musim penghujan, sebagian besar wilayah Kota Depok direndam banjir.

Diantara wilayah di Kota Depok yang kerap dilanda banjir yakni di Pesona Sukatani Permai (PSP), Kecamatan Tapos.

Komisi C Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kota Depok melakukan peninjauan langsung ke wilayah tersebut, Kamis (17/04/2025).

Peninjauan ini dilakukan setelah menerima laporan dari warga, yang menyebutkan bahwa banjir sudah menjadi masalah rutin dan cukup serius di kawasan tersebut.

Baca juga: Porprov Tahun 2026, Depok Target 25 Medali Emas

Ketua Komisi C DPRD Kota Depok, Hengky, menyampaikan bahwa persoalan banjir ini tidak bisa dianggap sepele.

Dari hasil tinjauan dan dialog dengan warga serta RW, diketahui bahwa hampir sepertiga wilayah Kelurahan Sukatani terendam air jika hujan deras turun.

"Ini luar biasa, hampir sepertiga kelurahan terendam air. Kita sudah dengar langsung dari ketua-ketua RW, dari Pak Lurah juga. Kami gali informasi, lalu kami juga duduk bersama OPD, khususnya PUPR, untuk membahas solusi teknis," tutur Hengky.

Ia menilai bahwa pertumbuhan pembangunan di Kota Depok yang begitu pesat tidak diimbangi dengan sistem drainase yang memadai.

Baca juga: Raperda Pengelolaan Persampahan di Depok, Fraksi PKS Dorong Perbaikan Substansi dan Kelembagaan

Banyak permukiman baru yang tidak memiliki saluran air terintegrasi, sehingga saat hujan, air meluap dan merendam rumah warga.

"Ada laporan juga tadi, beberapa saluran air yang seharusnya terbuka justru ditutup oleh warga, dijadikan pangkalan parkir atau dibangun bangunan di atasnya. Ini jadi kendala besar bagi pemeliharaan dan aliran air," jelas Hengky.

Komisi C juga mendengar adanya rencana peninggian jembatan di beberapa titik karena saluran air yang menyempit.

Dari laporan RW dan hasil lapangan, disebutkan sedikitnya ada tiga titik jembatan yang perlu segera ditindaklanjuti.

Baca juga: Hujan Deras Selama 1 Jam, Sejumlah Kawasan di Depok Banjir, Paling Parah di Mampang

Salah satu usulan solusi strategis yang disampaikan adalah pembangunan embung atau tampungan air di titik terendah wilayah tersebut.

"Ini tadi kita dorong ke Pemkot Depok untuk bisa menjadikan titik ini sebagai embung. Karena aliran dari RW 23, 18, dan 20 itu jatuhnya ke sini semua. Ini titik terendah. Kalau dibangun embung, air bisa ditampung," terang Hengky.

Pihaknya juga menegaskan pentingnya sinergi antarwilayah, mengingat aliran air juga datang dari kawasan Cimanggis, maka koordinasi lintas kecamatan akan segera dilakukan.

Tercatat ada 10 RW terdampak banjir dari total 26 RW yang ada di Kelurahan Sukatani, antara lain RW 2, 3, 6, 8, 10, 14, 15, 18, 20, dan 23.

Baca juga: Cegah Banjir, Situ Pendongkelan Depok Dikeruk

"Kalau sudah sepertiga wilayah terdampak seperti ini, ini jadi perhatian serius. Makanya Komisi C turun langsung. Ini harus jadi prioritas," pungkas Hengky.

Hadir dalam kunjungan ini Ketua Komisi C DPRD Depok, Hengky dari Fraksi PKS, Anggota Komisi C Nuryuliani (Fraksi PKS), dan Qori Hatmalina (Fraksi Gerindra).

Mereka didampingi oleh Lurah Sukatani, David Eko Purnomo, serta perwakilan dari Dinas PUPR bidang sumber daya air.

Sejumlah ketua RW dari wilayah terdampak juga turut hadir dalam dialog dan diskusi lapangan tersebut. (***)

× Image