Viral Podcast Singgung Bupati Majalengka, Eman Suherman: Saya Prihatin, Jangan Hilang Attitude"

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Sebuah video podcast di kanal YouTube dan TikTok Jagawalungan Media tengah viral setelah menampilkan obrolan kontroversial antara host dan seorang konten kreator bernama Bobbi Ikat Pinggang Coolit.
Dalam video berdurasi 1 jam 37 menit itu, Bobbi menyinggung nama Bupati Majalengka Eman Suherman hingga menuai reaksi beragam dari warganet.
Salah satu komentar di YouTube berbunyi, “1 jam setelah upload masih aman, belum ada kang baso lewat depan rumah," tulis akun @dezachannel1841.
Sementara di TikTok, akun @pepp0y menilai, “Sekadar saran, coba cari narasumber yang mendidik dan ada nilai yang bisa diambil. Ini kesannya menjelekkan pihak lain.”
Baca juga: DKUM Depok Dorong KKMP Jadi Penggerak Ekonomi Warga
Dalam podcast tersebut, Bobbi mengaku tak mengenal baik mantan Bupati Karna Sobahi maupun Eman Suherman yang saat ini menjabat.
Ia bahkan menuding Eman lebih sering tampil di konten dibanding menunjukkan kinerja.
“Gak apa-apa bodo amat mau kedengeran juga Anj**ng, mau musuhin-musuhin lah T*i,” ujar Bobbi dengan nada santai dalam video itu.
Meski begitu, sebagian warganet justru mendukung isi podcast tersebut, menilai Bobbi berani menyuarakan pendapat yang jarang diungkapkan publik.
Bupati Eman: “Kurang Rasional dan Kurang Santun”
Menanggapi viralnya video tersebut, Bupati Majalengka Eman Suherman memilih bersikap tenang. Ia menyampaikan tanggapannya usai menghadiri acara Hekrafnas pada Kamis (30/10/2025).
Baca juga: Indosat Ooredoo Hutchison Terus Dorong Inovasi dan Daya Saing di Tengah Tantangan Makro
"Jadi Saya sangat prihatin hanya untuk mencari sensasi dan perhatian publik ya dengan gaya-gaya seperti itu, mungkin apa namanya disengaja atau tidak atau keceplosan atau tidak yang jelas itukan sudah tidak rasional lah," kata Eman.
Eman menilai, ucapan Bobbi tidak mencerminkan sikap santun seorang anak muda.
“Mohon maaf, mungkin tidak tepat ketika anak muda yang rasional dan pintar mengakhiri kalimat dengan bahasa yang tidak saling menghargai. Kurang santun,” ujarnya.
Eman Sebut Konten Kerjanya Bentuk Tanggung Jawab Publik
Eman juga menjelaskan bahwa aktivitasnya yang sering muncul di media sosial merupakan bentuk transparansi kerja kepada masyarakat.
“Hari ini saya bekerja kan perlu dipertanggungjawabkan kepada publik. Acuannya jelas, RPJMD lima tahun ke depan ,sudah jelas ada 6 misi . Jadi kalau dia gak lihat programnya, jangankan programnya, kenal sama saya aja enggak,” katanya sambil tersenyum.
Baca juga: Tanam Harapan di Tengah Beton: UPER Hadirkan Urban Farming yang Ramah Lingkungan
Meski beberapa pihak di lingkarannya menyarankan untuk menempuh jalur hukum, Eman menegaskan belum ingin memperpanjang masalah tersebut. Namun ia memberi peringatan bila pernyataan serupa kembali terulang.
“Biarkanlah itu kreativitas anak muda yang perlu dihargai. Tapi perlu diingat, batas kesantunan itu ada. Kalau diulang lagi, ya ini kan negara hukum,” tegasnya. (***)
Jurnalis: Eko Widiantoro
