Dibalik Buku "Tentang Penjahat dan Makna Hari Esok Tersemat Makna Perjuangan untuk Jadi Individu yang Lebih Kuat

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Buku berjudul "Tentang Penjahat dan Makna Hari Esok", sejatinya menyimpan pesan mendalam bagi para pembacanya.
Sepintas, karya fiksi itu sebatas buku layaknya karya fiksi-fiksi lainnya. Zaki, nama panggilan akrabnya, mencoba menceritakan makna dan tujuan buku yang ia tulis bersama rekannya yakni Agnia.
Mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Mercubuana Yogyakarta itu menjelaskan, isi buku menggambarkan perjuangan dan pertumbuhan individu dari setiap luka kehidupan dan refleksi tentang kekuatan yang tersembunyi dalam setiap kesulitan.
Baca juga: Polsek Bojonggede Bekuk Tiga Residivis Curanmor
"Penulis ingin menyampaikan pesan, tidak ada seorang pun yang meminta untuk dilahirkan, dan tidak semua orang beruntung dalam kehidupannya. Namun, keterbatasan dan kesulitan itu tidak seharusnya menjadi jalan buntu," jelasnya.
Lebih lanjut, pemuda asal Garut itu mengungkapkan, dirinya sendiri menjadi bukti bahwa luka, kegagalan, dan kesepian dapat dilalui hingga akhirnya mampu bertahan sampai hari ini sebagai bagian dari proses pembentukan diri yang lebih kuat dan bijaksana.
"Buku ini ditulis sebagai simbol 'kekuatan' bahwa setiap kesakitan dan luka dalam hidup akan selalu membawa makna dan pelajaran berharga," ujarnya.
Baca juga: Polsek Leuwigoong Polres Garut Kontrol Dapur MBG Sehat Merah Putih
Bagi pria yang menjadi Duta Baca Garut 2023 itu berharap, buku yang ia dan rekannya tulis benar-benar memberi manfaat.
Manfaat, khususnya bagi kaum muda yang sedang mencari arah dan kekuatan dalam hidup.
Selain itu, bagi finalis Duta Baca Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 ini, berharap ada kesempatan untuk melahirkan sekuel dari buku ini dengan genre yang lebih menarik, ringan, dan dapat dinikmati oleh kalangan lebih luas.
"Dengan begitu, pesan-pesan kehidupan yang sederhana namun bermakna bisa disampaikan lebih universal dan relevan untuk siapa pun," ungkapnya.
Baca juga: Pengelolaan Sampah Jadi Energi Listrik, Depok Siap Jadi Kota Percontohan
Langkah berikutnya setelah bukunya beredar, Anak ke-2 dari pasangan Iip Heryana dan Nurasyiah ini mengaku akan terus memperkenalkan bukunya tersebut lebih luas lagi. bukan hanya berhenti pada tahap penerbitan.
"Penulis ingin menghidupkan buku ini melalui berbagai kegiatan, seperti diskusi, bedah buku, hingga event interaktif bersama pembaca," harapnya.
Dengan cara seperti itu, menurut pemuda beralamat di Kampung Rancapandan 01/04 Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), buku ini tidak hanya menjadi bacaan yang pasif, tetapi juga jembatan untuk bertemu, berbagi, dan saling menguatkan.
Harapannya, karya ini bisa menjadi awal dari perjalanan yang lebih panjang dalam dunia literasi sekaligus ruang perjumpaan yang hangat antara penulis dan pembaca.
Baca juga: Aneka Batik Karya IKM Depok Dipamerkan di Hotel Santika Margonda
Profil Singkat Penulis ,Zaqi Muhamad Rhais
Pria berdarah sunda lahir di Garut, sekarang berusia 21 tahun. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Mercubuana Yogyakarta jurusan Psikologi.
Mulai mencoba menekuni dunia kepenulisan setelah terlibat aktif di Paguyuban Duta Baca Kabupaten Garut sejak tahun 2023.
Aktif sebagai public speaker di beragam event tingkat daerah hingga nasional yang sekaligus aktif sebagai Duta Baca Provinsi Jawa Barat sejak 2024.
Baca juga: Menelusuri Misteri Dugaan Upeti Dana Desa di Inspektorat Majalengka
Profil Singkat Penulis, Agnia R. Sanita
Wanita kelahiran Garut, kini sedang menempuh pendidikan di UIN Sunan Gunung Djati Bandung jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Aktif sebagai penulis dengan terbitan buku pertama pada tahun 2023 berjudul “Dewa Amerta”. Menyelami dunia kepenulisan dengan membawa amanat sebagai Duta Baca Garut pada tahun 2022. (***)
Jurnalis : Ridwan/Taupiq