Home > Galeri

Maestro Tari Lengger Rianto Pimpin Flashmob Bakul Budaya di CFD Depok

Sehari sebelum kembali ke Tokyo, ia menyempatkan diri memimpin Flashmob Tari Lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan di Depok Open Space (DOS).
Flashmob Tari Lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan di Depok Open Space (DOS). (Foto: Bakul Budaya) 
Flashmob Tari Lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan di Depok Open Space (DOS). (Foto: Bakul Budaya)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Ada tamu istimewa di Car Free Day (CFD) Depok, Jawa Barat, pada Ahad 6 Juli 2025 pagi. Dia adalah Maestro Tari Lengger Banyumasan, Rianto.

Pria kelahiran Kaliori, Banyumas, Jawa Tengah ini tinggal di Tokyo, Jepang. Ia kali ini berada di Tanah Air dalam rangka melakukan sejumlah kegiatan seni tari lengger.

Sehari sebelum kembali ke Tokyo, ia menyempatkan diri memimpin Flashmob Tari Lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan di Depok Open Space (DOS).

Baca juga: Wisata Puisi, Rekreasi Sambil Menulis Puisi ke Korea Selatan

DOS merupakan ruang publik yang disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok untuk berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi publik, termasuk kegiatan kebudayaan.

DOS juga menjadi bagian dari kawasan CFD Depok, yang diadakan tiap Minggu.

Flashmob Tari Lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan merupakan bagian dari Flashmob Tari Nusantara yang diadakan oleh komunitas inklusif Bakul Budaya FIB UI (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia) dengan dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

Baca juga: Asrama Sinema, Mengasah Generasi Muda Indonesia Menjadi Pembuat Film Masa Depan

"Untuk pertama kalinya Mas Rianto dan tari lengger Banyumasan ditampilkan dalam flashmob tari di CFD Depok. Ide ini muncul dalam obrolan Mas Rianto dengan Bakul Budaya kira-kira sebulan lalu," jelas Ketua Umum Bakul Budaya, Dewi Fajar Marhaeni.

"Ini merupakan upaya pelestarian warisan budaya Indonesia," lanjutnya.

"Indonesia beragam budaya dan ini merupakan kekayaan Indonesia," ucapnya.

"Dengan Pemkot Depok mendukung kegiatan ini, semoga Kota Depok menjadi tambah inklusif, toleran," ucapnya lagi.

Baca juga: Digandeng Bakul Budaya dan PPKB FIB UI, Maestro Tari Lengger Banyumasan Rianto Beri Kuliah Umum

Dua ratus lebih orang di tengah keramaian CFD Depok ikut menari dengan semangat. Selain anggota Bakul Budaya dan anggota beberapa komunitas lain dari Depok dan sekitarnya, hadir juga Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok, Eko Herwiyanto AP, M.Si.

Pada pukul 07.00 WIB, pemanasan dimulai, dipimpin oleh Dewi Fajar Marhaeni dan kawan-kawan, serta Rianto. Sehabis itu, Lagu Kebangsaan "Indonesia Raya" tiga stanza dinyanyikan bersama, sebelum flashmob digulirkan.

Lalu, giliran Eko Herwiyanto AP, M.Si. menyampaikan kalimat-kalimat sambutannya. Ia berterima.kasih kepada Rianto dan Bakul Budaya serta mengenalkan Rianto kepada publik.

Baca juga: Persada Cup 2025, Tema The Colors of Unity 2025 Dibuka Dengan Tarian Kolosal 100 Penari

"Yang saya banggakan, Mas Rianto, maestro tari lengger (Banyumasan) Indonesia, yang sehari-hari tinggal di Jepang dan pada hari ini menemani kita," terang Eko, yang ikut menari serta mengenakan kain batik dan selendang.

"Terima kasih kepada Bakul Budaya FIB UI, yang telah menginisiasi kegiatan ini, di tempat ini, sebagai upaya pelestarian bagian dari budaya Indonesia, warisan budaya yang adiluhung , yaitu tari (lengger Banyumasan)," ucapnya lagi.

Dua guru tari Bakul Budaya, Emma Wuryandari dan Sufiania Nayasubrata, kemudian memimpin tiga tari, yaitu Tamang Pung Kisah dari Pulau Saparua, Maluku Tengah; Goyang Maju Mundur (GMM) dari Nusa Tenggara Timur,; dan Senam Keluhuran Nuswantara dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

Baca juga: Evolusi Properti Canggu: Prima Development dan Colliers Indonesia Membuka Babak Baru

Sesudah ikut menarikan tiga tari tersebut, Rianto memimpin Flashmob Tari Lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan.

"Saya pilihkan tari lengger yang ini untuk flashmob, karena gerakannya lebih mudah, walaupun lamanya 10 menit," terangnya.

Rianto, dengan gaya berkomunikasinya dan cara mengajar tarinya yang berbumbu humor pun mampu menambah kesegaran dan keceriaan CFD Depok.

Workshop Tari Lengger Banyumasan

Rianto juga menjadi pemateri Workshop Tari Lengger Banyumasan. Workshop berbayar itu diselenggarakan oleh Bakul Budaya dalam dua hari, yaitu pada Sabtu, 5 Juli, pukul 13.00-16.00 WIB, dan Minggu, 6 Juli, pukul 10.00-13.00 WIB.

Baca juga: Dekranasda Jadi 'Ibu' Pemberdayaan UKM dan IKM di Depok

Workshop tersebut diikuti oleh 46 peserta dari dalam dan luar Bakul Budaya. Karena tari lengger bisa dibawakan oleh lelaki atau perempuan, ada satu pria yang ikut.

Workshop hari pertama mengambil tempat di Ruang 9204, Gedung IX FIB UI, dan hari kedua di Ruang Teratai, Gedung Balaikota Depok. Dalam mengajar, Rianto dibantu oleh penari lengger Banyumasan Janu Rahminarno.

Rianto mengajarkan dua tari lengger dalam dua hari itu, yaitu tari lengger Sekar Melati dan tari lengger Eling-eling Ciwit-ciwitan.

Gerakan tari lengger Banyumasan dinamis. Tempo musiknya pun cepat.

Baca juga: Menggapai Semua Keinginan dengan Satu Pertanyaan Sederhana: Apa Dampaknya untuk Akhirat?

Rianto secara rinci mengajarkan gerakan dan sikap tubuh ketika menari. Selain itu, ia membagi pengetahuan mengenai makna gerakan dan sikap tubuh itu.

Dalam workshop tersebut, Rianto juga membagi pengetahuan mengenai kostum dan dandanan untuk menari lengger Banyumasan. Dari cara mengenakan kain batik Banyumasan, motif kain batik itu, bagaimana mengenakan stagen, hingga panduan merias wajah.

Cara Rianto mengajar, yang disisipi humor, menjadikan para peserta workshop bagai tak kenal lelah, meski kedua tari tersebut membuat tubuh penuh peluh.

Menutup workshop dua hari itu, para peserta menerima sertifikat bertanda tangan Ketua Umum Bakul Budaya, Dewi Fajar Marhaeni, dan sang maestro, Rianto. (***)

× Image