Home > Komunitas

Permasalahan Bengkel Moge di Depok Resmi Selesai Lewat Musyawarah Warga

Hadir dalam musyawarah tersebut antara lain perwakilan warga terdampak Panpan, Rahman, dan Archan, Slamet selaku pemilik usaha montir moge, Heri sebagai pemilik kontrakan tempat aktivitas.
Musyawarah warga atasi keluhan sejumlah warga atas aktivitas bengkel moge di wilayah RT 01/RW 01 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Musyawarah warga atasi keluhan sejumlah warga atas aktivitas bengkel moge di wilayah RT 01/RW 01 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Permasalahan yang sempat menjadi perhatian publik terkait keluhan sejumlah warga atas aktivitas bengkel motor gede (moge) di wilayah RT 01/RW 01 Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, akhirnya diselesaikan secara damai dan mufakat melalui musyawarah warga.

Musyawarah tersebut berlangsung pada Minggu malam, 13 April 2025, pukul 18.30 WIB di kediaman Ketua RT, dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat.

Hadir dalam musyawarah tersebut antara lain perwakilan warga terdampak Panpan, Rahman, dan Archan, Slamet selaku pemilik usaha montir moge, Heri sebagai pemilik kontrakan tempat aktivitas.

Baca juga: Dinas PUPR Depok Angkut Secara Manual Material Longsor di Perumahan Permata

berlangsung, Subur selaku Ketua RT, Sarmilih selaku Ketua RW, tokoh masyarakat setempat serta Babinsa Kelurahan Kalimulya, Sertu Makmun.

Permasalahan bermula dari keluhan warga yang merasa terganggu dengan suara bising dan musik keras di area kontrakan yang diduga dijadikan bengkel tetap. Keluhan ini sempat viral dan ramai diperbincangkan, baik di media sosial maupun media massa.

Namun dalam musyawarah yang difasilitasi RT/RW dan tokoh masyarakat tersebut, dijelaskan bahwa aktivitas tersebut bukanlah bengkel tetap, melainkan kegiatan servis motor oleh montir panggilan yang kebetulan sedang mendapat banyak pesanan dalam waktu berdekatan.

Baca juga: Depok akan Larang Pelajar Bawa Motor ke Sekolah, Disediakan Bus Sekolah Gratis

Aktivitas itu sempat menimbulkan gangguan kebisingan, namun bukan bersifat permanen atau komersial berskala besar seperti yang sempat dikhawatirkan.

“Saya bukan buka bengkel di situ, saya hanya montir panggilan. Tapi belakangan memang sedang ramai order, jadi beberapa motor saya tangani di kontrakan. Saya minta maaf kalau aktivitas ini mengganggu, dan saya berterima kasih karena sudah diberi ruang untuk klarifikasi,” ujar Slamet.

Sementara itu, Panpan, salah satu warga yang menyampaikan keluhan, menyatakan bahwa warga hanya ingin menjaga kenyamanan lingkungan, tanpa ada maksud memperbesar masalah.

"Kami warga tidak ingin ribut. Yang kami harapkan hanyalah lingkungan yang tenang dan nyaman. Alhamdulillah malam ini semuanya bisa diselesaikan secara baik-baik,” terangnya.

Baca juga: Ribuan Calhaj Depok Lunasi Biaya Haji Tahun 2025

Senada dengan itu, Rahman menambahkan bahwa komunikasi langsung dalam musyawarah membuat warga menjadi lebih memahami kondisi sebenarnya.

“Kami jadi tahu duduk persoalannya, ternyata hanya miskomunikasi saja. Ini jadi pelajaran penting bahwa dialog langsung lebih baik,” ungkapnya.

Babinsa Kelurahan Kalimulya, Sertu Makmun, memberikan apresiasi atas semangat gotong royong dan kekeluargaan warga.

“Saya bangga dengan cara warga RT 01 menyelesaikan masalah. Ini contoh nyata bagaimana musyawarah bisa meredakan potensi konflik dan menjaga harmoni,” tegasnya.

Baca juga: Raperda Pengelolaan Persampahan di Depok, Fraksi PKS Dorong Perbaikan Substansi dan Kelembagaan

Ketua RT, Subur, menjelaskan bahwa hasil musyawarah telah dituangkan dalam berita acara resmi yang ditandatangani oleh seluruh pihak yang hadir, sebagai komitmen bersama untuk menjaga ketertiban lingkungan.

“Kami sudah buatkan notulen dan berita acara. Semua pihak menyepakati bahwa masalah ini selesai, dan ke depan akan saling menjaga serta mengedepankan dialog,” tuturnya.

Dengan selesainya permasalahan ini, warga RT 01/RW 01 berharap suasana lingkungan kembali kondusif, nyaman, dan menjadi contoh penyelesaian konflik sosial berbasis musyawarah dan nilai-nilai lokal. (***)

× Image