Home > Lingkungan

Insiden 13 Siswa Terseret Arus di Pantai Drini Yogyakarta, Penyebabnya Rip Current, Apa Itu?

Kecepatan aliran normal arus pecah adalah 0,5 meter per detik, dan dapat menjadi secepat 2,5 meter per detik.
Ciri-ciri rip current atau arus pecah di pantai yang harus diwaspadai. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Ciri-ciri rip current atau arus pecah di pantai yang harus diwaspadai. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Sebanyak 13 siswa terseret arus gelombang laut di Pantai Drini, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (28/01/2025) lalu.

Akibatnya, sebanyak 4 siswa di antaranya tewas karena terseret ombak di area arus pecah (rip current).

Nah, apa itu rip current? Arus pecah atau rip current adalah arus air yang mengalir kuat ke arah laut dari sekitar pantai, biasanya melalui garis selancar dan dapat terjadi pada setiap pantai yang bergelombang pecah.

Kecepatan aliran normal arus pecah adalah 0,5 meter per detik, dan dapat menjadi secepat 2,5 meter per detik.

Arus pecah dapat pindah ke lokasi yang berbeda pada patahan pantai hingga puluhan meter sehari. Dapat terjadi di pantai mana pun yang bergelombang/ombak pecah, antara lain samudra, laut, dan danau besar seperti Danau-danau Besar di Amerika Serikat dan Kanada.

Ini salah satu ancaman terbesar yang mengintai di pantai adalah rip current, yakni arus laut yang sangat kuat dan dapat menyeret perenang ke tengah laut dalam waktu singkat.

Fenomena ini menjadi penyebab utama kecelakaan serta kasus tenggelam yang sering terjadi di berbagai pantai di dunia.

Menurut kronologi yang diperoleh, para siswa tersebut bermain air di area arus pecah (rip current).

"Ketiga belas korban bermain air di Pantai Drini di jalur rip current, tepatnya pada jalur kapal, sudah berulang kali petugas mengimbau namun tidak dihiraukan," ujar Baron Surisdiyanto sebagai Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai, dalam keterangannya.

Lalu, apa saja tanda-tandanya rip current? Berikut penjelasannya berdasarkan berbagai sumber yang ada.

Menurut Pusat Meteorologi Maritim BMKG, RIP Current adalah arus laut yang sangat kuat yang bergerak menjauh dari pantai, yang bisa menarik bahkan perenang yang paling terlatih sekalipun ke tengah laut.

Arus ini terbentuk akibat pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai, menciptakan arus balik dengan kecepatan yang tinggi. Kecepatan arus RIP Current bisa bervariasi tergantung pada kondisi pantai, tinggi gelombang, dan pasang surut air laut.

Kecepatan RIP Current yang sudah terukur dapat mencapai lebih dari 2 meter per detik, menjadikannya sangat berbahaya bagi para pengunjung pantai. Arus kuat ini sulit diprediksi kapan akan muncul, sehingga pengunjung harus selalu waspada.

Salah satu cara untuk mengenali keberadaan RIP Current adalah dengan mengamati adanya buih di zona pecah gelombang. Jika area tersebut tidak berbuih, maka kedalamannya lebih besar dan dapat membentuk RIP Current jika terdapat arus yang cukup kuat.

Meskipun permukaan di area tersebut terlihat lebih tenang, di bawahnya terdapat arus yang dapat menarik ke tengah laut. Demi menghindari kejadian serupa, wisatawan diminta untuk selalu mengikuti petunjuk dari petugas setempat.

Meskipun banyak pengunjung pantai yang tidak menyadari adanya zona rip current, ada beberapa ciri yang dapat dikenali untuk mencegahnya, di antaranya:

1. Perbedaan warna air

Area yang termasuk zona rip current biasanya memiliki warna air yang lebih gelap, karena arus kuat menarik pasir dan sedimen dari dasar laut.

2. Permukaan air terlihat lebih tenang

Zona rip current sering menunjukkan permukaan air yang lebih tenang di antara ombak yang pecah. Permukaan yang lebih tenang ini menjadi indikasi adanya jalur arus balik yang kuat, sehingga sebaiknya dihindari.

3. Buih atau kotoran yang bergerak menjauh dari pantai

Tanda lainnya dari zona rip current adalah buih atau material lain yang tampak terseret menjauh ke laut. Nah, sebaiknya hindari berenang di laut saat melihat ciri-ciri air laut seperti diutarakan. (***)

× Image