Home > Info Kampus

Mahasiswa UI Manfaatkan Kotoran Ternak Jadi Sumber Energi

Mahasiswa yang tergabung dalam Tim AKSEN tersebut terdiri dari Rawhillah Zaydanul Fitran, Delfito Syafi Umar dan Fariz Thufail Afaf.
Tiga mahasiswa FT UI, Rawhillah Zaydanul Fitran, Delfito Syafi Umar dan Fariz Thufail Afaf meriah juara 1 PGTC. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)
Tiga mahasiswa FT UI, Rawhillah Zaydanul Fitran, Delfito Syafi Umar dan Fariz Thufail Afaf meriah juara 1 PGTC. (Foto: Dok Biro Humas & KIP UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dari Fakultas Teknik (FT) meraih juara 1 dalam ajang “Essay Competition Pertamina Goes to Campus (PGTC)” yang diselenggarakan Pertamina pada 12-15 November 2024, di Samarinda, Kalimantan Timur.

Mahasiswa yang tergabung dalam Tim AKSEN tersebut terdiri atas Rawhillah Zaydanul Fitran, Delfito Syafi Umar dan Fariz Thufail Afaf.

Ketiganya berhasil mengungguli 1.103 peserta lainnya yang menghadirkan beragam inovasi berkelanjutan di bidang energi.

Dalam kompetisi tersebut, Tim AKSEN mempresentasikan inovasi berjudul “Pemanfaatan Kotoran Ternak melalui Microbial Fuel Cell dan Baterai Ion Natrium untuk Meningkatkan Ketersediaan Listrik Berkelanjutan di Wilayah 3T”.

Ide ini berfokus pada solusi inovatif untuk meningkatkan akses energi terbarukan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) Indonesia yang mengalami keterbatasan pasokan listrik.

“Proyek ini menggunakan teknologi Microbial Fuel Cell atau MFC dengan memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber energi. Sistem ini dirancang agar dapat mendistribusikan listrik melalui metode penukaran baterai (battery swap), sehingga memberikan solusi yang efisien dan berkelanjutan bagi masyarakat di wilayah 3T,” ujar Rawhillah dalam keterangan yang diterima, Sabtu (14/12/2024).

Sistem MFC—yang digunakan dalam pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi—menggunakan aliran kontinu, di mana kotoran ternak secara berulang masuk dan keluar dari beberapa unit MFC.

Dalam prosesnya, substrat organik, misalnya selulosa, akan dipecah menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu glukosa, yang dioksidasi oleh mikroorganisme Pseudomonas sp menjadi elektron.

Selanjutnya, elektron yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dan menjadikan limbah organik sebagai solusi berkelanjutan untuk kebutuhan energi.

Menurut Rawhillah, setiap satu stacking MFC dapat menghasilkan daya sebesar 56,5 Wh/hari, dan untuk memenuhi kebutuhan listrik rumah tangga diperlukan sekitar 72 unit stacking MFC.

Energi yang dihasilkan disimpan dalam baterai ion natrium dengan efisiensi penyimpanan mencapai 90%, menghasilkan daya hingga 549,18 Wh/hari.

Selanjutnya, energi ini dikonversi menjadi arus bolak-balik (AC) menggunakan inverter pure sine wave berkapasitas 1,5 kW dengan efisiensi 90%, menghasilkan daya keluaran sebesar 494,26 Wh/hari.

Prestasi yang diraih oleh Tim AKSEN mendapat apresiasi dari Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU.

Menurutnya, capaian ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UI memiliki kemampuan akademik yang unggul, sekaligus kepedulian terhadap permasalahan riil di masyarakat, khususnya di bidang energi terbarukan.

“Inovasi mereka dalam memanfaatkan kotoran ternak melalui teknologi Microbial Fuel Cell dan baterai ion natrium menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan untuk menciptakan solusi berkelanjutan yang berdampak besar bagi masyarakat di wilayah 3T. Kami bangga atas dedikasi mereka dan berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa UI untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi positif bagi negeri,” jelasnya. (***)

× Image