Ajak Masyarakat Sumbang Buku, Diskarpus Depok Gelar Gerakan Wakaf Buku ASN 2025

RUZKA-REPUBLIKA NERWORK -- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) Kota Depok menggelar Gerakan Wakaf Buku ASN 2025 berdasarkan Surat Edaran Wali Kota Depok Nomor 481.3/508/Huk/2025 tentang Gerakan Wakaf Buku Aparatur Sipil Negara Tahun 2025.
Adapun giat tersebut mengajak instansi, organisasi, dan seluruh lapisan masyarakat untuk berbagi manfaat melalui sumbangan buku.
Buku yang terkumpul akan disalurkan ke perpustakaan, taman bacaan masyarakat (TBM), sekolah, kelurahan, maupun komunitas yang membutuhkan.
Baca juga: Siswa SD Pemenang Lomba Mewarnai Diajak Pertamina Enduro Nonton MotoGP Mandalika
Gerakan ini bertujuan memperkaya koleksi perpustakaan, meningkatkan akses terhadap bacaan berkualitas, serta mendorong minat baca masyarakat, terutama di daerah yang memiliki keterbatasan sumber daya perpustakaan.
“Kami ingin menggugah peran aktif masyarakat, pemerintah, dan para penggiat literasi untuk kembali menumbuhkan budaya membaca dan menulis. Membaca bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga melatih fungsi kognitif anak, menguatkan diskusi, cara berpikir, komunikasi, dan interaksi dengan buku,” jelas Kepala Diskarpus Kota Depok, Utang Wardaya dalam keterangan yang diterima, Jumat (15/08/2025).
Pos layanan Gerakan Wakaf Buku ASN 2025 telah dibuka sejak Juli dan akan berlangsung hingga September 2025. Pelayanan dilakukan setiap hari kerja mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB di Gedung Perpustakaan Kota Depok.
Baca juga: IATMI Fun Water Run 2025, Hadirkan Pengalaman Lari Santai 8 Kilometer dengan Sensasi Percikan Air
Selain menerima sumbangan buku, Diskarpus juga menggelar Bazaar Buku pada 13–29 Agustus 2025 memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI). Beragam buku dijual dengan harga terjangkau, mulai dari buku pengetahuan umum, buku anak, buku cerita, hingga berbagai kategori lainnya.
Menurut Utang, hasil dari gerakan wakaf buku ini akan menjadi bagian dari program hibah buku untuk TBM di Kota Depok, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
“Gerakan ini adalah bentuk kepedulian sosial terhadap pendidikan. Dengan berbagi buku, kita ikut membangun generasi pembelajar yang kritis dan kreatif,” ungkapnya. (***)