Home > Nasional

Dua Tahun Berturut, Mediator Asal Majalengka Agus Asri Sabana Raih Penghargaan Nasional

Ia kerap menjadi penengah dalam perkara keluarga, terutama perceraian dan pembagian harta bersama.
Sebagai mediator non-hakim, Agus dikenal dengan pendekatan humanis dan berorientasi pada win-win solution. (Foto: Dok Eko Widiantoro) 
Sebagai mediator non-hakim, Agus dikenal dengan pendekatan humanis dan berorientasi pada win-win solution. (Foto: Dok Eko Widiantoro)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Prestasi membanggakan kembali diraih salah satu putra terbaik Kabupaten Majalengka H. Agus Asri Sabana meraih penghargaan The Best Mediator 2025 dalam ajang Indonesia Alternative Dispute Resolution Awards (IADRA) yang digelar Dewan Sengketa Indonesia di Bali, Rabu, (05/11/ 2025).

Penghargaan itu menjadi yang kedua kalinya diterima Agus secara berturut-turut. Tahun lalu, ia juga menyabet gelar serupa berkat dedikasinya dalam menyelesaikan sengketa perdata melalui pendekatan mediasi di Pengadilan Agama (PA) Majalengka.

Seleksi penerima penghargaan dilakukan secara ketat. Prosesnya mencakup penjaringan kandidat dari seluruh Indonesia, verifikasi dokumen, penelusuran lapangan, hingga wawancara mendalam oleh tim ahli sebelum keputusan akhir ditetapkan dewan juri.

Sebagai mediator non-hakim, Agus dikenal dengan pendekatan humanis dan berorientasi pada win-win solution.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Gratiskan Perlindungan bagi 11 Ribu Pekerja Lapisan Terbawah

Ia kerap menjadi penengah dalam perkara keluarga, terutama perceraian dan pembagian harta bersama.

“Konflik atau sengketa, baik ranah pidana maupun perdata, selalu saya upayakan diselesaikan secara humanis dengan pendekatan restorative justice,” kata Agus Asri Sabana, yang juga menjabat Ketua Baznas Majalengka.

Agus menuturkan, kemampuannya dalam mengelola konflik berawal dari pengalaman saat bertugas sebagai pengawas pemilu.

Saat itu, ia kerap berhadapan dengan dinamika politik yang menuntut ketenangan dan kepekaan dalam merespons berbagai bentuk perselisihan.

“Pengalaman itu menjadi modal penting dalam memahami karakter konflik dan mencari titik temu secara adil,” ujarnya.

Baca juga: Siswa SMPN 1 Majalengka Belajar Seni di GMCC: Dari Rasa Kagum hingga Mimpi Jadi Pelukis

Menurut Agus, penghargaan yang diraihnya bukan semata pengakuan pribadi, tetapi bentuk apresiasi terhadap upaya menjaga keadilan dan harmoni sosial.

“Ini saya maknai sebagai penghargaan bagi semangat menegakkan keadilan, menjaga perdamaian, serta mengedepankan penyelesaian yang bijak dan beretika,” katanya.

Ajang IADRA 2025 dihadiri sejumlah tokoh hukum, akademisi, dan praktisi mediasi dari berbagai daerah.

Keberhasilan Agus menjadi bukti bahwa Majalengka mampu melahirkan mediator profesional yang berperan penting dalam menciptakan iklim penyelesaian sengketa yang damai dan bermartabat di Indonesia. (***)

Jurnalis: Eko Widiantoro

Image
rusdy nurdiansyah

rusdynurdiansyah69@gmail.com

× Image