FMIPA UI Ajak Pelajar Cinta Alam dan Siaga Bencana Melalui Gerakan Cerdas Alam

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat bertajuk “Gerakan Cerdas Alam: Edukasi Masyarakat untuk Memahami Alam, Mengelola Sampah, dan Membangun Budaya Siaga Bencana” pada 22–24 Oktober 2025 di Kompleks Laboratorium Parangtopo, FMIPA UI, Depok.
Kegiatan yang merupakan bagian dari Program Hibah Pengmas Penugasan DPIS UI 2025 itu menghadirkan 555 peserta, yang terdiri atas siswa dan siswi SD (107 orang), SMP (191 orang), serta SMA (257 orang).
Melalui metode fun game edukatif dan simulasi interaktif, para peserta diajak memahami pentingnya menjaga keseimbangan alam, mengelola sampah dengan bijak, dan membangun kesiapsiagaan terhadap bencana alam.
Berbeda dari kegiatan belajar konvensional, “Gerakan Cerdas Alam” dikemas dalam bentuk permainan bertema Treasure Hunt Edukasi Iklim.
Baca juga: PNJ dan Pemkot Depok Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
Para peserta mengikuti rangkaian pos interaktif yang tersebar di area Laboratorium Parangtopo, seperti pos pengolahan sampah, pengenalan keanekaragaman hayati, dan simulasi siaga bencana.
Permainan dilakukan dengan menggunakan board game, kartu bergambar, dan booklet panduan. Siswa SD belajar menjadi “Detektif Daun” dengan mengenali bentuk dan fungsi berbagai jenis daun, serta berlatih memilah sampah organik dan anorganik melalui kartu visual.
Peserta SMP mempelajari keragaman habitus tanaman dan mempelajari proses pengolahan sampah dengan biodigester; sedangkan siswa SMA belajar tentang ekosistem dan rantai makanan, serta melakukan aksi konservasi tanah dan air melalui praktik pembuatan biopori.
Selain itu, seluruh peserta menuliskan pesan pribadi bertajuk “Langkah Kecilku untuk Alam” di papan Eco Wall of Fame serta mengikuti kompetisi poin dengan penghargaan khusus bagi kelompok terbaik.
Baca juga: Tidak Hanya Tegas dalam Tugas, Polres Garut Bantu Dua Orang Lansia Asal Bogor
Selain permainan edukatif, kegiatan itu juga menghadirkan sesi paparan ilmiah dari para dosen FMIPA UI.
Dari Departemen Biologi, hadir Dr. Windri Handayani, Niarsi Merry Hemelda, Ph.D., dan Afiatri Putrika, M.Si yang membawakan materi tentang Botani dengan mengenalkan keragaman tumbuhan, struktur daun, hingga peran vegetasi dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Sementara itu, Fadhillah, Ph.D., dan D.Ag.Sc. Upi Chairun Nisa memberikan penjelasan menarik seputar Zoologi, membantu peserta memahami hubungan antara hewan dan lingkungan, serta pentingnya menjaga keberagaman fauna sebagai bagian dari rantai kehidupan.
Dari Program Studi (Prodi) Geologi dan Geofisika, hadir tim dosen Dr. Eng. Supriyanto, Aldo Febriansyah Putra, Ph.D., Urwatul Wusqa, M.T., dan Asri Oktavioni Indraswari, S.T., M.Sc., yang memberikan edukasi bertema Budaya Siaga Bencana.
Baca juga: Dukung Udara Bersih, PLN UID Jakarta Raya Gelar Uji Emisi Kendaraan Operasional
Mereka mengajarkan cara menghadapi potensi erupsi gunungapi, longsor, dan gempa bumi, serta mengenalkan inovasi teknologi karya Dr. Eng. Supriyanto berupa Earthquake Warning Alert System (EWAS), sebuah alat pendeteksi dini gempa yang dikembangkan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana alam.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI Dr. Windri Handayani, S.Si., M.Si., dari Departemen Biologi, mengatakan bahwa kegiatan itu menjadi wujud nyata kontribusi kampus dalam menanamkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda.
“Kepedulian terhadap alam bukan hanya tanggung jawab akademisi atau aktivis, tetapi juga tanggung jawab kita semua, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Melalui kegiatan seperti ini, UI ingin menunjukkan bahwa belajar tentang lingkungan bisa menyenangkan sekaligus bermakna,” kata Windri.
Manajer Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat FMIPA UI Dr. Dipo Aldila, S.Si., M.Si., menambahkan bahwa kegiatan itu merupakan upaya konkret mendekatkan sains dengan kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Senator Nilai Ketergantungan Fiskal Daerah kepada Pemerintah Pusat Masih Kuat
“Belajar dari alam, bertindak untuk bumi, dan siap menghadapi perubahan. Itu pesan yang kami bawa. Kami ingin siswa tidak hanya tahu teori, tapi juga mampu melakukan aksi kecil yang berdampak besar bagi lingkungan,” ucap Dipo.
Kegiatan “Gerakan Cerdas Alam” juga berkolaborasi dengan kegiatan Suara Anak Bangsa Peduli Perubahan Iklim Berkelanjutan yang mendukung tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Penanganan Perubahan Iklim (Poin 13) dan Ekosistem Daratan (Poin 15), melalui pendekatan edukatif, interaktif, dan berbasis pengalaman langsung.Selain menanamkan kebiasaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), peserta juga diajak memahami hubungan antara pengelolaan tanah, energi, dan vegetasi dengan risiko bencana, seperti banjir, longsor, dan kekeringan.
Kegiatan itu diharapkan dapat menjadi model pembelajaran yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah lain agar budaya sadar lingkungan dan kesiapsiagaan bencana dapat tumbuh sejak dini. (***)
