Kolaborasi Pentahelix Masjid Pantai Bali, Spirit Islam Rahmatan lil alamiin

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Masjid Pantai Bali melalui Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN) menghadirkan pendekatan kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media sebagai model pengembangan ekosistem masjid yang visioner.
Tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, Masjid Pantai Bali juga diharapkan menjadi ruang kolaborasi untuk melahirkan inovasi dalam bidang sains, teknologi, ekonomi dan seni budaya.
Tentu, yang bermakna bagi masyarakat Muslim dan Non-Muslim berlandaskan spirit Islam Rahmatan lil ‘alamiin.
Baca juga: Kasus Pencabulan Anak, Pengadilan Vonis 10 Tahun Penjara Anggota DPRD Depok dari PDIP
“Masjid Pantai Bali ingin menunjukkan wajah Islam yang inklusif, kreatif, dan solutif. Melalui pendekatan pentahelix, kami membuka ruang kolaborasi untuk penelitian, inovasi teknologi ramah lingkungan, pengembangan ekonomi kreatif berbasis UMKM, hingga pelestarian seni budaya lokal yang selaras dengan nilai-nilai Islam,” ujar Firmansyah Dimmy, Ketua YMPN dalam siaran pers yang diterima, Rabu (15/10/2025).
Usai perhelatan Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 yang menjadi wahana nyata penerapan konsep "Smart Mosque" ini, Tim Masjid Pantai Bali terus berusaha menjalin hubungan dengan berbagai pihak baik dengan Kementerian Kebudayaan, Pemerintah Kabupaten Jembrana, Guru Besar ITB, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), DT (Daarut Tauhid) Peduli, BWI (Badan Wakaf Indonesia), PT. Geobrugg Indonesia, Radio Silaturahim dan lain-lain.
I Made Kembang Hartawan, Bupati Jembrana menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif tersebut.
Baca juga: FIB UI Hadirkan Simfoni Budaya Sumba di Dies Natalis ke-86
"Kami berterima kasih kepada Yayasan Masjid Pantai Nusantara yang membantu tugas kami dalam pengembangan Kabupaten Jembrana", ungkapnya ketika menerima Tim Masjid Pantai Bali di rumah jabatan pada Selasa 14 Oktober 2025.
Dengan semangat tersebut, Masjid Pantai Bali berdiri sebagai salah satu ikon masjid “out of the box”, bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat pembelajaran, inovasi, dan kebudayaan yang menginspirasi masjid-masjid lainnya.
Dari tepi laut Jembrana, pesan Islam digelorakan melalui karya nyata: merajut iman, ekonomi, sains, teknologi, dan seni budaya untuk Islam yang Rahmatan lil 'alamiin. (***)