Mengenang Gus Dur, Swara SeadaNya Gabungkan Symphony No.9 Beethoven dan Sholawat Gus Dur

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kelompok musikalisasi puisi Swara SeadaNya dari Komoenitas Makara membuat kejutan saat tampil pada acara Majelis Nyala Purnama #5 yang bertema “Humanisme Kultural Gus Dur” di Makara Art Center Universitas Indonesia (UI), Rabu malam 10 September 2025.
Swara SeadaNya tampil membawakan sebuah repertoar yang menggabungkan musik klasik The Symphony No. 9 karya Beethoven dan langgam religi “Syiir Tanpo Waton” atau yang lebih dikenal dengan Sholawat Gus Dur.
Meski memainkan musik klasik namun kelompok ini tetap membawakannya dengan instrument-instrumen tradisional khas Indonesia seperti suling, celempung, dan karinding, yang dipadupadankan dengan alat musik modern seperti gitar dan keyboard.
Baca juga: Pastikan World Muslim Scout Jamboree 2025 Lancar, PLN Suplai Listrik 2.147.000 VA
Swara SeadaNya hadir dengan personel Ayie Suminar (Puisi), Gunawan Wicaksono (Sholawat), Asep Rachman Muchlas (Suling dan Karinding), Theressa Rida (Gitar dan Celempung), Abrar Husin (Sound Effect), Rizki Musthafa Arisun (Keyboard), dan Indonesiana Ayuningtyas (Tari Tradisional).
Ide awal membawakan komposisi ini berangkat dari pemahaman para personal Swara SeadaNya tentang musik favorit Gus Dur.
Musik favorit Bisa Dur yang ternyata banyak literatur yang menyebut The Symphony No. 9 Beethoven sebagai salah satu komposisi musik favorit beliau.
Baca juga: Demo Tunjangan DPRD Depok: Rakyat Minta Diaudit, Wow! Terungkap Ada Banyak Tunjangan Lainnya!
Adapun Sholawat Gus Dur, meski pun bukan Gus Dur yang melantunkannya namun karya tersebut sudah diidentikkan dengan beliau.
Adapun yang bertindak sebagai music arranger pada repertoar kali ini adalah Asep Rachman Muchlas.
Asep dikenal memiliki musikalitas yang kaya, di lah yang meramu musik Swara SeadaNya pada penampilan ini.
Baca juga: Kekuatan Puisi dalam Pertemuan Penyair Nusantara ke XIII
“Repertoar kali ini sifatnya hipnotik, jadi cukup sentuhan-sentuhan harmoni yang sederhana saja yang diperlukan, agar makna dari sholawat tersebut dapat diserap dengan baik oleh pendengar tanpa terganggu oleh suara dominan alat musik”, ujar Asep saat dijumpai di sesi latihan Swara SeadaNya.
“Untuk rencana ke depan, Swara SeadaNya akan terus bereksplorasi dalam bermusik dan selalu membuka peluang berkolaborasi dengan genre musik lain untuk memperkaya musikalitas mereka”, jelas Ayie Suminar, manajer Swara SeadaNya sekaligus penulis puisi. (***)