Home > Galeri

DYello, Suarakan Nasionalisme di Universitas Indonesia Bersama Komoenitas Makara

Mereka memiliki cita-cita mengubah Indonesia gelap berganti cerah melalui karya-karya musiknya.
D’Yello memukau ratusan penonton yang hadir di acara Majelis Nyala Purnama #5 Humanisme Kultural Gus Dur di Makara Art Center UI pada Rabu 10 September 2025. (Foto: Dok Komoenitas Makara) 
D’Yello memukau ratusan penonton yang hadir di acara Majelis Nyala Purnama #5 Humanisme Kultural Gus Dur di Makara Art Center UI pada Rabu 10 September 2025. (Foto: Dok Komoenitas Makara)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Berawal dari kegundahan dua orang sahabat kecil (teman SMP hingga kuliah), Barron Saefudin dan Denny Djatnika, keduanya alumni Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang FIB UI), membentuk kelompuk musikalisasi puisi yang ciamik.

Barron yang lulusan Sastra Belanda UI latar belakang sebagai aktivis, jurnalis, penulis puisi,dan lirik lagu berpadu dengan kepiawaian Denny yang lulusan Sastra Jepang UI, yang berlatar belakang pengalaman sebagai musisi, arranger dan produser musik.

Meski keduanya berasal dari program studi dua negara yang pernah menjajah Indonesia (Belanda dan Jepang), tapi jangan pernah ragukan nasionalisme keduanya.

Baca juga: Catatan Cak AT: Api Gontor

Mereka memiliki cita-cita mengubah Indonesia gelap berganti cerah melalui karya-karya musiknya.

Saat membawakan lagu berjudul “Dzikir Puisi Untuk Indonesia” pada acara Majelis Nyala Purnama #5 Humanisme Kultural Gus Dur di Makara Art Center UI pada Rabu 10 September 2025 lalu, D’Yello memukau ratusan penonton yang hadir di acara yang diselenggarakan oleh Direktorat Kebudayaan Universitas Indonesia yang bekerjasama dengan Komoenitas Makarta, dan Urban Spiritual Indonesia itu.

D'Yello tampil mengenakan kostum kaos hitam bertuliskan “D’Yello” di dada dan dipadu dengan rompi kuning sebagai luaran.

Baca juga: Ketika Festival Layangan Dipertontonkan, Lahirkan Optimisme Wujudkan Agenda Rutin Tahunan

Mereka seolah tidak mau melepaskan ciri khas warna kuning khas UI, sekaligus sebagai perlambang bahwa mereka berdua adalah alumni UI yang sedang menyuarakan nasionalisme melalui musik.

Dengan dasar semangat kebangsaan menuju bangsa dan negara yang lebih baik D’Yello mengemas karya mereka melalui puisi dan lirik lagu yang berwujud diksi- diksi dan dirangkai dengan bait dan lagu bermakna, tentunya penuh harmoni, sehingga siapapun yang mendengarkannya bisa menikmati, menggugah semangat.

“Kami akan terus mengkampanyekan nasionalisme lewat puisi dan musik sebagai sumbangsih kami untuk kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik," ujar Barron Saefudin, sang penulis puisi dan lagu.(***)


× Image