Home > Gaya Hidup

Ketika Festival Layangan Dipertontonkan, Lahirkan Optimisme Wujudkan Agenda Rutin Tahunan

Event Adu Layangan itu sendiri digelar perdana oleh panitia pemuda Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.
Festival Adu Layangan di Lapang Cikoer Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). (Foto: Dok Ridwan) 
Festival Adu Layangan di Lapang Cikoer Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar). (Foto: Dok Ridwan)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Optimisme menjadikan event Festival Adu Layangan sebagai agenda tahunan di desanya lahir tatkala panitia menyaksikan antusiasme masyarakat cukup tinggi terhadap adu skil yang dipertontonkan peserta lomba.

Terlebih event digelar panitia pemuda setempat itu dilaksaanakan di Lapang Cikoer Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar) merupakan gerbang masuk menuju destinasi wisata unggulan Pantai Karang Papak.

Otomatis pertunjukkan yang digandrungi masyarakat di beberapa wilayah tersebut tidak hanya disaksikan masyarakat setempat saja, namun menjadi bonus daya tarik tambahan selain eksotisme pantai bagi para wisatawan.

Baca juga: Cegah Gangguan Keamanan dan Ketertiban, Walikota Depok Edarkan Surat Ini

Event Adu Layangan itu sendiri digelar perdana oleh panitia pemuda Desa Cikelet, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.

Giat terkait peringatan HUT Kemerdekaan ke-80 RI, dimulai pekan lalu dan direncanakan finish pada akhir September 2025 ini.

Meskipun sudah ada jadwal tanding sesuai skema, diungkapkan Ketua Panitia, Abdul Gofur, Kamis (11/09/2025), namun pelaksanaannya bisa berubah sewaktu waktu, tergantung kondisi cuaca.

"Disaat turun hujan dan terpaan angin besar, kegiatan dihentikan untuk sementara,” tuturnya.

Baca juga: Bali Diterjang Banjir Dahsyat, Tanggap Darurat Ditetapkan Selama Seminggu

Dijelaskan Abdul Gofur. Event ini diikuti peserta sebanyak 48 orang, kondisi ini memudahkan panitia menyusun skema dengan memakai sistim pertandingan gugur ganda.

“Dua kali kalah masuk kotak,” imbuh Abdul Gofur, sekaligus sekretaris BPD Desa Cikelet itu.

Peserta dibagi ke dalam 6 kelompok, yakni grup A sampai F. Masing masing grup diisi oleh 8 orang peserta pecinta Layangan, berasal dari kampung dan desa yang berbeda di wilayah Kecamatan Cikelet.

Minimnya peserta untuk aksi perdana tidak menjadi soal. Malahan kondisi ini, papar Abdul Gofur menjadi motivasi panitia untuk menyelenggarakan kegiatan sebaik mungkin sambil mensosialisakan permainan Layangan ini kepada masyarakat.

Baca juga: Haji Baya Ikut Nonton Wayang Golek, Ribuan Warga Majalengka Padati Lapangan

Rencana ke depan, bebernya, selain Layangan adu, panitia akan menambah kategori Layangan Hias, dikemas dalam bentuk festival.

"Kegiatan ini membangkitkan gairah dan optimisme kami untuk mewujudkan event ini sebagai agenda rutin tahunan.” ungkapnya.

Dari lapak berbeda disiapkan panitia, setelah aba-aba dimulai, dua orang peserta menerbangkan Layangan dengan menggunakan benang gelasan disediakan oleh panitia sesuai kesepakatan pada technical meeting.

Keseruan mulai tersaji, adu Layangan satu lawan satu (one on one) terbukti memerlukan skil mumpuni untuk mengungguli aksi. Tarik ulur terjadi dalam durasi bervariasi, tergantung aksi permainan jari jemari, sampai benang layangan salah satu peserta putus dinyatakan kalah.

Baca juga: Jaga Stabilitas Jaringan Listrik Garut Selatan, PLN ULP Pameungpeuk Intensifkan Pemeliharaan Gabungan

Episode festival Adu Layangan pemberi secercah kebahagiaan sebagai hiburan di sore hari bagi masyarakat setempat dan wisatawan Pantai Karang Papak itu, semakin semarak ketika sponsor hadir menjanjikan hadiah utama, sekaligus menerbangkan layangan hias.

Layangan berkepala naga buntut panjang bercorak merah putih itu meliuk terbang tinggi hiasi angkasa. Panitia dan masyarakat pun berdecak kagum.

“Alhamdulillah ada sponsor yang mendukung kegiatan, bahkan mendorong festival ini menjadi agenda tahunan,” ucap Kepala Desa Cikelet, Ayi Priatna, SE.

Sementara, pecinta Layangan dari Kecamatan Cihurip, Muhtar yang berwisata ke Pantai Karang Papak mengaku merasa terhibur. Dikatakannya, selain menambah daya tarik wisata, moment tersebut memberikan kebahagiaan tersendiri bagi yang melihatnya. (***)

Journalist : Ridwan

× Image