RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Atasi kemacetan parah di Jalan Margonda akan dibangun flyover di Simpang Juanda-Margonda dan Exit Tol Margonda.

Rencananya, flyover sepanjang 460 meter akan membentang dari restoran Spesial Sambal (SS) hingga showroom Toyota dekat Margo City dengan sistem dua arah menggunakan jalur cepat.

Flyover juga tersambung dari Jalan Juanda, jalur satu arah menuju Jalan Margonda sepanjang 300 meter.

Flyover Margonda siap dibangun pada 2026 dengan menghabiskan anggaran mencapai Rp 250 Miliar.

Baca juga: Pendataan Keluarga 2025, DP3AP2KB Depok Gelar Pertemuan dengan Ratusan Kader

Tim gabungan yang dipimpin langsung Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Citra Indah Yulianty, telah melakukan peninjauan lokasi calon pembangunan flyover, Selasa (15/07/2025).

Tim ini melibatkan perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda), Dinas Perhubungan Kota Depok, Balai Jalan dan Satuan Kerja Jalan Kementerian Pekerjaan Umum (PU), serta PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

“Sudah kita cek lokasi bersama tim dari Pemerintah Pusat dan kota untuk rencana pembangunan flyover Margonda,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Citra Indah Yulianty.

Baca juga: Kelurahan Sawangan Baru Depok Luncurkan Gerakan Kampung Sahabat Sampah

Citra menjelaskan, pembangunan flyover ini masih dalam tahap perencanaan. Untuk kajian kelayakan atau feasibility study (FS), Pemkot Depok mendapatkan bantuan dari PT SMI melalui donor keuangan dari Jerman.

Sementara itu, terkait biaya pembangunan senilai Rp 250 Miliar, rencananya akan bersumber dari pinjaman daerah, sebagai bentuk kerja sama antara Pemkot Depok dengan PT SMI sebagai sumber pendanaannya.

Pemkot Depok terus menjalin koordinasi dan komunikasi intensif dengan pemerintah pusat. Hal ini lantaran Jalan Margonda merupakan ruas jalan nasional sekaligus jalan kota.

Baca juga: Depok akan Miliki 4 Madrasah Negeri Baru Tingkat MIN, MTs dan MAN

“Jadi tahapannya kita sudah rapat, sudah permohonan ke Kemendagri, Bappenas, Kementerian Keuangan dan Kementerian PU. Sekarang ini crosscheck lapangan untuk proses selanjutnya, apakah PT SMI mengacu atau tidak,” pungkas Citra. (***)