Home > Komunitas

Gerakan Mandiri Kelola Sampah, Kelurahan Kukusan Depok Resmi Miliki Hanggar Maggot

Hanggar manggot ini sebagai bentuk penguatan gerakan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.
Lurah Kukusan, Abdul Manan (tengah) menunjukkan maggot hasil budidaya warga, di Jalan Palakali Raya, RW 06, Selasa (08/07/2025). (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok) 
Lurah Kukusan, Abdul Manan (tengah) menunjukkan maggot hasil budidaya warga, di Jalan Palakali Raya, RW 06, Selasa (08/07/2025). (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok dalam upaya mengatasi persoalan sampah organik terus menunjukkan hasil positif.

Saat ini Kelurahan Kukusan resmi memiliki hanggar maggot bernama Damaskus (Kandang Maggot Masyarakat Kukusan).

Hanggar manggot ini sebagai bentuk penguatan gerakan masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri.

Baca juga: Wali Kota Depok Tegaskan Komit Tingkatkan Pembangunan Infrastruktur hingga Pendidikan

Lurah Kukusan, Abdul Manan mengungkapkan hanggar tersebut berlokasi di Jalan Palakali Raya, RW 06 yang diresmikan pada Selasa (08/07/2025).

Keberadaan fasilitas ini menjadi bagian dari strategi pengelolaan sampah berbasis lingkungan dengan melibatkan peran aktif warga.

“Alhamdulillah, kami telah meresmikan hanggar maggot Damaskus dengan harapan dapat memperkuat kemandirian masyarakat dalam mengelola sampah. Ini bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga potensi ekonomi bagi warga,” ucap Abdul Manan.

Baca juga: Kecamatan Tapos Perangi Pembuang Sampah Liar, Gandeng Satpol PP dan TNI-Polri

Pembangunan hanggar dimulai pada Juni dan mulai beroperasi sejak awal Juli 2025. Dalam pengelolaannya, pihak kelurahan menggandeng warga yang memproduksi makanan olahan. Limbah organik dari usaha rumahan itu dimanfaatkan sebagai pakan maggot.

“Sudah ada warga yang rutin menyuplai sampah organik dari usaha makanan. Ke depan, kami berencana bekerja sama dengan rumah makan dan pelaku usaha kuliner lainnya untuk memperluas sumber pakan maggot,” jelas Abdul Manan.

Ia berharap, kehadiran Damaskus dapat memberikan manfaat ganda bagi lingkungan dan perekonomian warga. Selain mengurangi volume sampah organik, maggot dewasa hasil budidaya juga bisa dijual sebagai pakan ternak.

“Ini langkah kecil yang berdampak besar. Sampah terurai, lingkungan bersih, warga pun berpeluang mendapat tambahan penghasilan,” pungkas Abdul Manan. (***)

× Image