Home > Nasional

Perhutani KPH Majalengka Lestarikan Tradisi Guar Bumi, Simbol Harmoni Warga dan Alam

Menurutnya, keberlangsungan tradisi semacam ini menjadi bukti kedekatan emosional warga dengan lingkungan yang mereka rawat bersama Perhutani.
Warga menikmati tumpeng dan hasil bumi secara lesehan di bawah rindangnya pohon jati. (Foto: Dok Informasi Komunikasi Perusahaan Perhutani KPH Majalengka)
Warga menikmati tumpeng dan hasil bumi secara lesehan di bawah rindangnya pohon jati. (Foto: Dok Informasi Komunikasi Perusahaan Perhutani KPH Majalengka)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Di tengah heningnya hutan jati di Blok Cijingga, Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati, puluhan warga desa hutan berkumpul dengan pakaian adat sederhana.

Di hadapan mereka tersaji tumpeng, hasil bumi, dan dupa yang mengepul pelan. Suasana khidmat itu menandai dimulainya tradisi Guar Bumi ritual syukur kepada alam yang terus dijaga kelestariannya.

Upacara yang digelar pada Rabu (22/10/2025) ini bukan sekadar tradisi tahunan. Ia menjadi simbol harmoni antara masyarakat dan hutan, antara manusia dan alam.

Baca juga: Tangis di Rumah Duka, Bupati Majalengka Janji Tanggung Biaya Otopsi Anak Korban

Tradisi itu terlaksana berkat dukungan Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Majalengka, Jawa Barat (Jabar) yang selama ini aktif membina masyarakat desa hutan melalui berbagai program kemitraan.

Hadir dalam kegiatan tersebut KSS Kemitraan KPH Majalengka Didi Kusnadi, Asper BKPH Cibenda Asep Suryadi, KRPH Sabandar Dede Andi Sugandi, Petugas PPL Kecamatan Kertajati Asep, serta Kepala Desa Mekarjaya Carsono dan Ketua LMDH Rimba Jati Asih Tarjono.

“Guar Bumi ini bukan sekadar adat, tapi refleksi rasa syukur atas hasil bumi dan pengingat agar kita terus menjaga kelestarian alam,” ujar Didi Kusnadi, mewakili Administratur KPH Majalengka, Suparno.

Menurutnya, keberlangsungan tradisi semacam ini menjadi bukti kedekatan emosional warga dengan lingkungan yang mereka rawat bersama Perhutani.

Baca juga: Depok akan Jadi Pusat Pembahasan PSN Jabar

Kepala Desa Mekarjaya, Carsono, mengapresiasi dukungan Perhutani dalam menjaga kelestarian alam sekaligus memberi ruang bagi masyarakat untuk menggarap lahan secara produktif.

“Sebagian besar warga kami hidup dari pertanian di lahan hutan. Dukungan Perhutani membuat kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Usai doa bersama, warga menikmati tumpeng dan hasil bumi secara lesehan di bawah rindangnya pohon jati. Dalam kesederhanaan itu, tersirat rasa syukur yang dalam bahwa alam, ketika dijaga dengan tulus, akan terus memberi kehidupan. (***)

Jurnalis: Eko Widiantoro

Image
rusdy nurdiansyah

rusdynurdiansyah69@gmail.com

× Image