Menuju Swasembada Protein, Harapan Baru dari Cikampek

RUZKA-REPUBLKKA NETWORK -- Di tengah tantangan ketahanan pangan nasional, sebuah harapan tumbuh dari sebuah peternakan sederhana di Cikampek, Jawa Barat.
Dimana Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag), Rusmin Amin, menyambangi peternakan sapi potong Mas Ihsan Bersaudara.
Kunjungannya bukan sekadar seremonial, melainkan bagian dari langkah serius meninjau potensi swasembada protein di Indonesia.
Di bawah langit Cikampek yang hangat, Rusmin dan timnya disambut hangat oleh Sri Darmono Susilo, pemilik dan pengelola peternakan, serta Prof. Joko Siswanto, akademisi dari Institut Teknologi Bandung. Dari peternakan ini, secercah jawaban atas kebutuhan pangan nasional mulai terlihat.
Mas Ihsan Bersaudara Farm tidak hanya beternak sapi. Mereka membangun sistem terintegrasi yang mengubah limbah menjadi berkah. Setiap kotoran ternak yang dulunya dianggap beban kini didaur ulang menjadi nutrisi bagi rumput pakan sapi.
Limbah menjadi solusi. Biaya menjadi investasi. Inilah inovasi dari desa yang layak jadi inspirasi nasional.
“Kami melihat sistem ini sebagai terobosan yang nyata. Jika diterapkan secara luas, Indonesia tidak lagi bergantung pada impor protein hewani,” ujar Rusmin Amin dalam keterangan yang diterima, Rabu (07/05/2025).
Apa yang dilakukan peternakan ini adalah lebih dari sekadar budi daya. Ini adalah sistem yang menyatukan alam dan manusia. Sebuah pola pikir baru tentang bagaimana kita memandang limbah, peternakan, dan masa depan pangan bangsa.
Kehadiran Muhammad Suaib Sulaiman, Sekretaris BKPerdag, dalam kunjungan ini juga menandakan komitmen pemerintah. Mereka ingin mendengar langsung, melihat langsung, dan mendorong transformasi peternakan rakyat.
Langkah kecil dari Cikampek ini bisa menjadi langkah besar bagi Indonesia. Dengan sistem yang ramah lingkungan, efisien, dan mandiri, swasembada protein bukan lagi sekadar mimpi. (***)
Reporter: Bambang Priambodo/RUZKA INDONESIA