Home > Info Kampus

Kuliah Umum di Fikom Universitas Esa Unggul, Wamen Komdigi Soroti Kemampuan SDM dalam Teknologi AI

Kuliah umum ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Komdigi dalam memperkuat literasi digital serta meningkatkan partisipasi generasi muda dalam pembangunan ekosistem digital nasional.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria hadir dan bicara tentang perkembangan digital di dalam negeri pada Kuliah Umum di Universitas Esa Unggul Jakarta, Kamis (17/04/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria hadir dan bicara tentang perkembangan digital di dalam negeri pada Kuliah Umum di Universitas Esa Unggul Jakarta, Kamis (17/04/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA–REPUBLIKA NETWORK – Kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor yang sangat berpengaruh dalam pengembangan teknologi artificial intelligence (AI) diakui Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamen Komdigi) Nezar Patria. Menurutnya, dengan SDM yang andal, negara akan mampu menciptakan dan mengembangkan inovasi teknologi AI. Keterbatasan dapat dikejar dengan memiliki kemampuan SDM yang baik.

“SDM adalah kunci. Buktinya China dengan deepseek-nya mampu mengejar chatgpt. Padahal infrastruktur deepseek tertinggal sekitar tiga tahun dari chatgpt. Namun dengan SDM yang andal, China mampu membuat sistem algoritma yang sangat baik sehingga menyamai Amerika. Itu semua dicapai berkat SDM yang unggul,” papar Nezar Patria dalam Kuliah Umum bertema Transformasi Digital Nasional di Indonesia: Peluang dan Tantangan yang berlangsung di Kemala Ballroom, Kampus Universitas Esa Unggul, Kamis (17/04/2025).

Menurut Nezar, Indonesia punya keunggulan dibanding negara ASEAN lainnya. Benchmark-nya dilihat dari jumlah penduduk Indonesia yang besar, tingkat kreativitas masyarakatnya yang tidak kalah dengan negara-negara tetangga, serta indeks kesiapan adopsi AI dan skor indeks masyarakat digital yang baik pula.

“Ini kelebihan kita. Tapi ada juga tantangan sebab kecepatan internet mereka lebih maju dibanding Indonesia. Mungkin karena negara kita besar ya. Kecepatan kita masih di bawah 100 mbps,” tutur Wamen berlatar belakang wartawan ini.

Di hadapan civitas akademika Universitas Esa Unggul, Nezar Patria menyoroti pula perkembangan pesat ekosistem digital di Indonesia. Ia mengakui pentingnya kesiapan sumber daya manusia dalam menyongsong era digital yang inklusif, aman, dan berkelanjutan.

“Indonesia memiliki potensi besar di sektor digital dengan jumlah pengguna internet mencapai 221,5 juta dan penetrasi sebesar 79,5 persen. Namun, kita masih menghadapi berbagai tantangan seperti kesenjangan akses internet, infrastruktur yang belum merata, serta kekurangan talenta digital,” lanjut Nezar.

Mantan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post ini juga menekankan bahwa transformasi digital tidak sekadar adopsi teknologi, melainkan juga pembangunan ekosistem digital yang memberdayakan dan menciptakan lapangan kerja baru. Diproyeksikan sebanyak 27-46 juta pekerjaan baru akan muncul di Indonesia pada tahun 2030 akibat otomasi dan kemajuan teknologi digital.

Dalam uraiannya, Wamen juga menjelaskan arah pembangunan digital nasional berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Komunikasi dan Digital 2025-2029 yang mencakup tiga pilar utama: inclusive, empowering, serta trusted dan sovereign. Strategi ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, yakni mewujudkan negara Nusantara yang berdaulat, maju, dan berkelanjutan.

Kuliah umum ini menjadi bagian dari komitmen Kementerian Komdigi dalam memperkuat literasi digital serta meningkatkan partisipasi generasi muda dalam pembangunan ekosistem digital nasional. Melalui program seperti Digital Talent Scholarship, Digital Leadership Academy, dan Gerakan Nasional Literasi Digital, pemerintah mendorong lahirnya lebih banyak SDM digital unggul.

Pada Kuliah Umum yang dihadiri sekitar 500 mahasiswa Fikom ini, Rektor Universitas Esa Unggul Dr. Ir. Arief Kusuma A.P., ST., MBA., IPU, ASEAN Eng, diwakili Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Dr. Rilla Gantino, MM yang menyoroti pesatnya perkembangan teknologi AI secara global dan nasional.

Saat ini era digital mendorong masyarakat untuk segera beradaptasi dengan teknologi AI. Pada berbagai sektor, teknologi AI digunakan untuk efisiensi dan efektivitas kerja.

“Memang lompatan teknologi AI sangat jauh sehingga kita perlu penyesuaian. Kalau teknologinya bertransformasi, maka Esa Unggul juga melakukan transformasi,” kata Rilla.

Sementara Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul, Dr. Erna Febriani, M.Si, mengatakan, transformasi digital menjadi tema kuliah umum semester ini untuk membuka wawasan mahasiswa Fikom tentang teknologi komunikasi. Transformasi digital tidak sekadar alih teknologi, tetapi bagaimana mahasiswa mampu melihat peluang dari transformasi tersebut.

“Bukan cuma teknologinya, tetapi pada sisi komunikasinya ada peluang yang bermanfaat. Peluang ini yang harus dicermati. Selain itu, ada juga tantangan yang harus dijawab oleh mahasiswa. Jadi, transformasi digital membawa implikasi besar bagi masyarakat,“ jelas Erna.

Ditambahkannya, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa Fikom Esa Unggul untuk terus berinovasi dan berperan aktif dalam menjawab tantangan dunia digital. Setiap semester, Fikom memang mengundang narasumber yang memberi inspirasi bagi mahasiswa.

“Dari acara ini, kita berharap mahasiswa dapat insight yang bermanfaat baginya,” imbuhnya.

Kuliah Umum kali ini dimoderatori dosen Fikom Indriati Yulistiani. Turut hadir Wakil Rektor Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi Universitas Esa Unggul Dr. Rian Adi Pamungkas, S.Kep, M.NS, Direktur Kampus Kebon Jeruk Universitas Esa Unggul Ir. Duan Elnasutio, Dekan Fikom Universitas Pancasila Dr. Anna Agustina, Wakil Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan Marsma TNI, Dr. S. Aritonang, Dekan Fikom Universitas Multimedia Nusantara Dr. Rismi Juliadi, pejabat struktural dan dosen Fikom Universitas Esa Unggul. (***)

× Image