Home > Nasional

Ketua DPD RI Bertemu Tomsk Rusia, Penguatan Diplomasi Riset dan Energi

Dalam pertemuan tersebut, Senator Sultan menyoroti potensi besar Tomsk sebagai salah satu wilayah unggulan Rusia di bidang energi dan penelitian.
Kali ini, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menerima kunjungan resmi Gubernur Provinsi Tomsk, Rusia, Vladimir Mazur. (Foto: Dok DPD RI) 
Kali ini, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menerima kunjungan resmi Gubernur Provinsi Tomsk, Rusia, Vladimir Mazur. (Foto: Dok DPD RI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam memperluas kerja sama internasional di bidang riset dan energi melalui diplomasi aktif Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.

Kali ini, Ketua DPD RI Sultan B Najamudin menerima kunjungan resmi Gubernur Provinsi Tomsk, Vladimir Mazur, dalam rangkaian rapat antar komite Rusia-Indonesia (RusIndo) di Jakarta.

Kunjungan tersebut menandai langkah strategis kedua negara dalam memperkuat kemitraan, terutama di bidang penelitian, pendidikan tinggi, serta inisiatif sister city yang berorientasi pada pembangunan jangka panjang dan inovasi teknologi.

Baca juga: Anggota DPD RI Salurkan Bantuan Korban Banjir Aceh Utara, Dorong Normalisasi Krueng Ajo

Dalam pertemuan tersebut, Senator Sultan menyoroti potensi besar Tomsk sebagai salah satu wilayah unggulan Rusia di bidang energi dan penelitian.

Tomsk dikenal memiliki sumber daya alam melimpah seperti minyak, gas, dan kayu, sekaligus menjadi pusat akademik dan riset dengan sembilan lembaga penelitian terkemuka serta enam universitas negeri yang menampung mahasiswa dari 97 negara, termasuk 60 mahasiswa asal Indonesia.

“Tomsk merupakan salah satu wilayah dengan kekuatan riset terbaik dunia. Ini menjadi peluang besar bagi kita untuk memperdalam kerjasama riset di bidang energi baru terbarukan, bioteknologi, hingga nuklir,” ujar Sultan dengan penuh optimisme dalam keterangan yang diterima, Senin (14/04/2025).

Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Bali Anjlok, Banyak Turis Asing Pilih Menginap di Kos-kosan

Gubernur Tomsk dalam kunjungannya juga membahas kelanjutan program EduRep yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 2023. Program tersebut telah mempererat hubungan antara universitas-universitas ternama di Indonesia seperti UGM dan ITS dengan institusi pendidikan tinggi di Tomsk.

Tidak hanya itu, pemerintah Tomsk juga memiliki program pelatihan kompetensi di sektor riil yang terbuka bagi peserta dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Sultan berharap ke depan lebih banyak generasi muda dari berbagai daerah di Indonesia dapat belajar, meneliti, bahkan bekerja di Rusia.

“Kita perlu mempersiapkan sumber daya manusia daerah untuk mengakses peluang riset dan kerja internasional, dan Tomsk bisa jadi mitra strategis untuk itu,” tegas mantan Wakil Gubernur Bengkulu tersebut.

Baca juga: Atasi Kemacetan di Puncak Bogor, Kemen PU akan Bangun Jalan Tol Puncak

Dorong Sister City dan Hilirisasi Industri

Dalam konteks pembangunan daerah, Sultan mendorong kerja sama yang lebih luas antara provinsi-provinsi Indonesia dengan wilayah-wilayah di Rusia.

Salah satu wacana yang sedang dijajaki adalah menjadikan Provinsi Bangka Belitung sebagai sister province dengan Tomsk, terutama karena keduanya memiliki kepentingan dalam hilirisasi timah dan pengembangan energi nuklir.

Sementara itu, Kota Medan juga menunjukkan ketertarikan menjalin hubungan sister city dengan Tomsk. Mengingat Inalum sebagai perusahaan aluminium besar berbasis di Medan, kerja sama dengan Tomsk diyakini akan mengakselerasi pengembangan produk aluminium melalui dukungan teknologi dari Rusia dan pasokan bahan baku dari Sumatera.

“Kerjasama ini bukan hanya simbolik, tapi strategis untuk memperkuat kemandirian industri nasional berbasis teknologi tinggi,” terang Sultan.

Baca juga: Fahira Idris Sampaikan 5 Rekomendasi Pengendalian Inflasi ke BPS

Kunjungan Gubernur Tomsk ke Indonesia menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia.

Dengan fokus pada riset, pendidikan, dan pengembangan industri, kerja sama ini diharapkan mampu membuka jalan bagi transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang inklusif, khususnya bagi daerah-daerah di Indonesia. (***)

Reporter: Bambang Priambodo/RUZKA INDONESIA

× Image