Home > Komunitas

RPI Gelar Diskusi Daring Dalam Ramadhan, Jalin Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi

Adapun diskusi sebagai bagian dari upaya RPI untuk membangun ruang kolaborasi akademis dalam memahami dinamika masyarakat Indonesia.
RPI gelar diskusi daring Amaliyah Ramadhan pada Rabu, 26 Maret 2025. Kegiatan fokus pada kajian fenomena sosial keagamaan di Indonesia. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
RPI gelar diskusi daring Amaliyah Ramadhan pada Rabu, 26 Maret 2025. Kegiatan fokus pada kajian fenomena sosial keagamaan di Indonesia. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NERWORK -- Rumah Produktif Indonesia (RPI) menggelar diskusi daring Amaliyah Ramadhan pada Rabu, 26 Maret 2025. Kegiatan fokus pada kajian fenomena sosial keagamaan di Indonesia.

Diskusi ini menghadirkan dua narasumber dari perguruan tinggi ternama yakni dari Universitas Indonesia (UI), Prof. Dr. Adlin Sila, dan Universitas Muslim Indonesia (UMI), Ir. H. Muhammad Nusran, Ph.D.

Adapun diskusi sebagai bagian dari upaya RPI untuk membangun ruang kolaborasi akademis dalam memahami dinamika masyarakat Indonesia.

Diskusi ini bertujuan untuk mengeksplorasi berbagai aspek kehidupan sosial keagamaan yang muncul selama bulan Ramadan, serta implikasinya terhadap kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Baca juga:

Wali Kota Depok Ajak Warga Itikaf di Masjid, Raih Lailatul Qadar

RPI memandang penting adanya dialog dan kajian mendalam mengenai fenomena ini, terutama dalam konteks Indonesia yang memiliki keragaman budaya dan agama.

Ismail Suardi Wekke, cendekiawan Muslim Indonesia yang juga menjabat sebagai Direktur The Academia of Papua, turut hadir sebagai salah satu pembicara.

Ia menyampaikan pandangannya mengenai "Cahaya Ramadhan" di akhir bulan suci ini, menyoroti tradisi unik seperti Tumbilotohe yang dilaksanakan secara khusus di Gorontalo.

Tumbilotohe, atau malam pasang lampu, adalah tradisi masyarakat Gorontalo yang dilakukan pada tiga malam terakhir bulan Ramadhan.

Baca juga:

Ramadhan 2025, S2P Berbagi 17.399 Paket Sembako dan 29 Ton Beras untuk Warga Sekitar PLTU Cilacap

Tradisi ini melibatkan pemasangan lampu-lampu tradisional di rumah-rumah dan jalanan, menciptakan suasana meriah dan penuh cahaya sebagai simbol perayaan malam akhir Ramadhan.

Selain Ismail Suardi Wekke, diskusi ini juga menghadirkan narasumber dari UI dan UMI yang memberikan perspektif akademis mengenai fenomena sosial keagamaan di Indonesia.

Mereka membahas berbagai isu, mulai dari kehidupan umat beragama, peran agama dalam kehidupan publik, hingga tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia dalam menjaga harmoni sosial.

RPI berharap diskusi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkaya pemahaman masyarakat mengenai dinamika sosial keagamaan di Indonesia, serta memperkuat jalinan kolaborasi antara RPI dan perguruan tinggi dalam menghasilkan kajian-kajian yang bermanfaat bagi bangsa.

Diskusi Amaliyah Ramadhan ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan RPI dalam sematakkan bulan suci Ramadhan 2025.

Baca juga:

Ramadhan 2025, Ketua Komisi B DPRD Depok Santuni 100 Anak Yatim Sekaligus Sosialisasikan Tugas dan Wewenang

RPI berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dan keagamaan.

Termasuk memberikan sumbangsih pemikiran dan partisipasi dalam pengembangan sumber daya manusia.

Telah dilaksanakan dua seri diskusi, pertama di senin (24 Maret 2025), dan kedua di Rabu (26 Maret 2025) yang kesemuanya dilaksanakan daring. (***)

× Image