Home > Nasional

Bangun Hanggar dan Budidaya Maggot, Pemkot Depok Alokasikan Anggaran Setiap Kelurahan Rp 196 Juta

Adapun saat ini, ada sebanyak 10 dari 63 kelurahan sudah siap menjalankan program budidaya Maggot.
Budidaya Maggot di Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok) 
Budidaya Maggot di Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok. (Foto: Dok Diskominfo Kota Depok)

RUZKA-REPUBLIKA REPUBLIKA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok mengalokasikan anggaran bagi setiap kelurahan sebesar Rp 196 juta untuk membangun hanggar dan membudidayakan maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik.

Adapun saat ini, ada sebanyak 10 dari 63 kelurahan sudah siap menjalankan program budidaya Maggot.

"Saya sudah pastikan 10 kelurahan bisa menjalankan program maggot ini. Sisanya, 53 kelurahan lagi harus segera menyusul agar sampah organik bisa ditangani secara masif," jelas Wali Kota Depok, Supian Suri saat melakukan monitoring Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Jumat (21/03/2025).

Pemkot Depok, juga terus mendorong bank sampah untuk mengelola sampah yang memiliki nilai ekonomi.

Dengan sistem ini, sampah yang masih bisa didaur ulang dapat dikurangi dari total volume yang masuk ke TPA Cipayung.

Sementara untuk sampah residu yang sulit diolah, Pemkot Depok mempertimbangkan beberapa metode.

Salah satu yang diadopsi adalah model pengelolaan dari Kabupaten Banyumas, di mana sampah residu diolah menjadi bahan baku genteng, aspal, atau menggunakan insinerator.

"Banyumas sudah berhasil mengolah residu sampah dengan berbagai cara, termasuk insinerator. Namun, lokasi mereka jauh dari permukiman. Untuk Depok, kami sedang mencari alternatif yang paling memungkinkan,"jelas Supian.

Ia menargetkan agar solusi terhadap permasalahan sampah ini bisa direalisasikan dalam waktu kurang dari satu tahun.

"Kita tidak bisa menunda lagi. Sampah di TPA Cipayung sudah menggunung, bahkan sebagian sudah longsor ke Kali Pesanggrahan. Kami tidak ingin keberadaan Depok justru mencemari wilayah Jakarta," ungkap Supian. (***)

× Image