Home > Kolom

Menjadi Manusia Super, Jejak Langkah Para Great Achievers

Mereka memiliki satu kesamaan yang mendasari kesuksesan mereka: fokus pada akhirat dan cinta Allah.
Pengusaha muda muslim Indonesia dan Pemimpin perusahan media online Ruzka Indonesia, Bobby Sumantri. (Foto: Dok RUZKA)
Pengusaha muda muslim Indonesia dan Pemimpin perusahan media online Ruzka Indonesia, Bobby Sumantri. (Foto: Dok RUZKA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Di dunia ini, kita sering mendengar kisah tentang orang-orang yang mencapai prestasi luar biasa.

Mereka bukan hanya dikenal karena kekuatan fisik atau kekayaan materi, tetapi juga karena kedalaman iman dan dedikasi mereka terhadap tujuan hidup.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tokoh luar biasa seperti Abdurrahman bin Auf, Umar bin Khattab, Muhammad Al-Fatih, dan Nabi Muhammad SAW.

Mereka memiliki satu kesamaan yang mendasari kesuksesan mereka: fokus pada akhirat dan cinta Allah.

Fokus Akhirat: Kunci Sukses yang Abadi

Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang menjadikan akhirat sebagai orientasi hidupnya Allah, akan letakkan kekayaan di hatinya, Allah mudahkan urusannya dan dunia mendatanginya dalam keadaan hina. Sebaliknya siapa saja yang dunia menjadi orientasi hidupnya Allah, akan meletakkan kefakiran di antara kedua matanya. Allah akan cerai beraikan urusannya dan dia tidaklah mendapatkan dunia kecuali sebesar yang Allah takdirkan untuknya” (HR Tirmidzi no 2465)1.

Salah satu rahasia utama dari para great achiever ini adalah fokus mereka pada akhirat. Mereka memahami bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara.

Abdurrahman bin Auf, misalnya, dikenal sebagai seorang sahabat Nabi yang sangat kaya. Namun, kekayaannya tidak membuatnya terjebak dalam kemewahan dunia. Sebaliknya, ia menggunakan harta bendanya untuk membantu sesama dan berinvestasi dalam amal jariyah.

Fokusnya pada akhirat mendorongnya untuk memberikan sumbangan yang besar kepada umat Islam, dan Allah pun melipatgandakan keberkahannya.

Umar bin Khattab, sahabat Nabi yang terkenal dengan keadilan dan kebijaksanaannya, juga menunjukkan betapa pentingnya fokus pada akhirat.

Dalam kepemimpinannya, ia selalu mengingat bahwa segala keputusan yang diambil akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Dengan prinsip ini, Umar menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, di mana hak dan kewajiban setiap individu dihormati. Fokus pada akhirat memberinya motivasi untuk berbuat yang terbaik bagi umatnya.

Dicintai Allah: Jalan Menuju Keberhasilan

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘slaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala berfirman, ‘Barangsiapa yang menyakiti waliku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan baginya. Hamba-Ku senantiasa mendekat diri kepada-Ku dengan amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi.’” (HR Bukhari no. 6502)

Selain fokus pada akhirat, para tokoh ini juga mendapatkan cinta Allah. Muhammad Al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel, adalah contoh nyata dari orang yang dicintai Allah.

Ia memiliki visi yang jelas untuk menyebarkan Islam dan menjadikan Konstantinopel sebagai pusat peradaban Islam. Dengan doa dan usaha yang gigih, Allah mengabulkan keinginannya.

Kemenangan Al-Fatih bukan hanya hasil dari strategi militer yang brilian, tetapi juga karena ketulusan hatinya dalam beribadah dan berjuang di jalan Allah.

Nabi Muhammad SAW, sebagai manusia paling mulia, adalah contoh sempurna dari cinta Allah. Kehidupan beliau dipenuhi dengan pengorbanan, kasih sayang, dan dedikasi untuk umat manusia.

Melalui akhlak yang mulia dan keteladanan, beliau berhasil menarik hati banyak orang untuk mengikuti ajarannya. Cinta Allah kepada Nabi Muhammad SAW terlihat jelas melalui berbagai mukjizat yang diberikan kepadanya dan kesuksesan dakwah yang luar biasa.

Kesimpulan: Rahasia Sukses yang Universal

Dari perjalanan hidup Abdurrahman bin Auf, Umar bin Khattab, Muhammad Al-Fatih, dan Nabi Muhammad SAW, kita belajar bahwa fokus pada akhirat dan cinta Allah adalah dua pilar utama yang membawa mereka menuju kesuksesan.

Ketika kita menempatkan akhirat sebagai tujuan utama, dunia akan mengikuti dengan sendirinya. Dengan cinta Allah, segala keinginan kita akan lebih mudah terwujud, karena Allah selalu mendukung hamba-Nya yang tulus.

Mari kita renungkan dan terapkan pelajaran berharga ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menanamkan fokus pada akhirat dan berusaha untuk mendapatkan cinta Allah, kita pun dapat menjadi manusia super dalam kapasitas kita masing-masing.

Semoga kita semua bisa menjadi bagian dari generasi yang mencintai Allah dan menjalani hidup dengan tujuan yang jelas dan penuh makna. (***)

Penulis: Bobby Sumantri (Pengusaha Muda Muslim Indonesia/Pemimpin Perusahaan Media Online Ruzka Indonesia)

× Image