Bos Bapanas Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Idul Adha 2024
RUZKA INDONESIA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan kondisi stok pangan nasional dalam kondisi yang aman dan terkendali menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha 2024.
"Berdasarkan proyeksi neraca pangan yang menghitung ketersediaan dan kebutuhan pangan, secara umum stok pangan pokok strategis nasional, kami pastikan aman dan cukup, terutama mengantisipasi momentum Idul Adha yang sebentar lagi tiba," kata Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Arief mengatakan bahwa telah menyampaikan hal tersebut dalam RDP bersama Komisi IV DPR-RI pada Senin (10/6) di Senayan, Jakarta.
"Ada El Nino, La Nina atau apapun itu, Badan Pangan Nasional harus memastikan bahwa stok pangan dalam kondisi yang aman dan cukup," ucap Arief.
Dia menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan adalah memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Bulog agar selalu terjaga di atas 1 juta ton.
Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data per 7 Juni 2024, stok CBP di Bulog sebesar 1,7 juta ton. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta jajarannya memastikan terjaganya stabilitas pangan dan terdistribusi secara merata dan terjangkau bagi masyarakat.
Demikian pula dengan ketersediaan daging ruminansia yang dipastikan cukup untuk masyarakat. Untuk sapi hidup (livestock), Bapanas akan menyelenggarakan rapat koordinasi bersama para stakeholder untuk mengidentifikasi jumlah sebarannya, sehingga upaya Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) dapat dilakukan dengan baik.
"Khusus untuk menghadapi momentum hari raya di mana kebutuhan untuk kurban meningkat, ini akan dirapatkan hari ini oleh Deputi kami, tapi sebenarnya secara keseluruhan mengenai komoditas ruminansia daging sapi dan kerbau, kondisinya aman," ujar Arief.
Menurutnya, jika pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya yang menjadi tantangan adalah perpindahan antar wilayah.
Disebutkan Jakarta dan Bandung Raya pihaknya biasanya menyuplai dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kemudian Bapanas juga mendatangkan stok dari daerah Nusa Tenggara yang akibatnya stok terlalu banyak.
"Jadi, isunya malah kebanyakan dan itu akhirnya akan 'direekspor'. Tetapi pada waktu itu diupayakan untuk dijual di Jakarta dan sekitarnya," tambahnya.
Selain memastikan stok pangan aman, Arief juga mengungkapkan Bapanas melakukan beberapa langkah strategis pengamanan pasokan dan harga pangan, yaitu dengan menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah.
"Per 7 Juni 2024, GPM telah dilaksanakan sebanyak 5.036 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi," jelasnya.
Selain itu, penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga menjadi kepedulian utama untuk menghadirkan beras yang terjangkau bagi masyarakat. Hingga saat ini penyaluran beras SPHP oleh Bulog mencapai 755 ribu ton yang tersebar di pasar tradisional maupun ritel modern.
Sementara itu, bagi masyarakat berpendapatan rendah diganjar dengan bantuan pangan beras yang sejak tahun 2023 digelontorkan ke 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Realisasi penyaluran bantuan pangan tahap 1 Januari-Maret mencapai 655.932 ton beras atau 99 persen, sedangkan untuk tahap 2 April sampai Juni 2024 realisasinya mencapai 322.158 ton atau 48,80 persen dari target.
Sementara itu, Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, menyatakan bahwa pihaknya menyediakan sebanyak 1.300 ekor sapi hidup guna memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Iduladha. “Kami laporkan, saat ini juga memiliki stok 280 ton [daging sapi] dan kemudian livestock 1.300 ekor sapi. Jadi ini siap bila masyarakat membutuhkan,” jelasnya.
Di sisi lain, pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mengamankan pasokan dan harga pangan. Salah satunya melalui gerakan pangan murah (GPM) di seluruh Indonesia. Tercatat per 7 Juni 2024, GPM dilaksanakan sebanyak 5.036 kali di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
Selain itu, pemerintah juga terus menyalurkan beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Hingga saat ini, Bulog tercatat telah menyalurkan 755.000 ton beras yang tersebar di pasar tradisional maupun ritel modern.
Bagi masyarakat berpendapatan rendah, pemerintah menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Pada tahap 2 atau periode April-Juni 2024, realisasi bantuan pangan mencapai 322.158 ton atau 48,80 persen dari target. (**)