Home > Nasional

Kemkomdigi Perkuat Peran Perempuan Yogyakarta di Ruang Digital melalui Literasi

Dunia digital saat ini adalah ruang tanpa batas yang memungkinkan perempuan untuk berkembang dan memimpin perubahan.
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menghadiri forum She-Connects 2025 Seri Yogyakarta, Kamis (6/11/2025). (Foto: Kemkomdigi)
Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, menghadiri forum She-Connects 2025 Seri Yogyakarta, Kamis (6/11/2025). (Foto: Kemkomdigi)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) secara tegas memastikan perempuan Indonesia mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat usaha, menggerakkan komunitas, dan menciptakan inovasi yang relevan.

Komitmen itu diwujudkan melalui perluasan program pelatihan literasi digital, meningkatkan perlindungan keamanan digital perempuan, serta memastikan ruang digital yang inklusif, sehat, dan bebas kekerasan berbasis gender.

Langkah strategis itu diangkat dalam forum She-Connects 2025 Seri Yogyakarta, yang menjadi ruang kolaborasi bagi komunitas perempuan dari berbagai latar belakang.

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, dalam sambutannya pada Kamis (6/11/2025) menegaskan bahwa dunia digital saat ini adalah ruang tanpa batas yang memungkinkan perempuan untuk berkembang dan memimpin perubahan.

“Dunia digital membuka pintu sangat luas bagi perempuan untuk belajar, berjejaring, berkarya, dan menciptakan solusi. Perempuan bukan hanya pengguna teknologi, melainkan pencipta peluang dan penggerak perubahan,” ujar Fifi Aleyda Yahya.

Ia menambahkan, dengan lebih dari 229 juta pengguna internet di Indonesia berdasarkan survei APJII 2025, tantangan yang dihadapi kini telah bergeser. “Tantangannya sekarang bukan sekadar akses. Tantangannya adalah memastikan perempuan mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat usaha, menggerakkan komunitas, dan menciptakan inovasi yang relevan,” tegasnya.

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Digital tak henti memperluas jangkauan program literasi digital bagi perempuan. Fifi menekankan, “Tidak boleh ada perempuan yang tertinggal dalam transformasi digital. Ruang digital harus menjadi ruang yang aman dan mendukung bagi perempuan untuk berkembang.”

Upaya itu mencakup pelatihan praktis, edukasi keamanan siber, dan penciptaan mekanisme perlindungan khusus untuk mencegah kekerasan berbasis gender online.

Forum tersebut juga menghadirkan perspektif inspiratif dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu yang menekankan pentingnya keautentikan dalam kepemimpinan perempuan di era digital. “Perempuan tidak perlu ‘menjadi laki-laki’ untuk memimpin. Kita memimpin dengan karakter, nilai, dan kepekaan yang kita miliki. Kepemimpinan tidak ditentukan oleh gender, tetapi oleh visi dan integritas,” ujarnya.

GKR Hayu membagikan pengalamannya mendigitalisasi wayang wong di lingkungan Keraton Yogyakarta, menunjukkan bahwa teknologi justru dapat menjadi alat pelestari budaya, bukan ancaman.

Dukungan juga datang dari kalangan akademisi. Rika Lusri Virga dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menekankan bahwa literasi digital bagi perempuan harus mencakup kemampuan berpikir kritis dalam menyeleksi informasi dan berinteraksi secara bijak.

“Jejak digital adalah artefak budaya baru. Karena itu setiap tindakan di ruang digital harus dilakukan dengan kesadaran, refleksi, dan tanggung jawab,” jelas Rika.

She-Connects 2025 Seri Yogyakarta pada hakikatnya bukan sekadar acara, melainkan sebuah gerakan kolaborasi. Platform itu mempertemukan komunitas perempuan dari sektor usaha kreatif, pendidikan, budaya, hingga teknologi untuk saling menguatkan dan berinovasi.

Melalui program berkelanjutan ini, Kemkomdigi mendorong terciptanya ekosistem di mana perempuan dapat mengakses teknologi secara merata, terlindungi dalam berdigital, dan tumbuh melalui jejaring yang solid.

“She-Connects bukan hanya kegiatan, tetapi gerakan. Gerakan perempuan untuk saling menguatkan, menginspirasi, dan menciptakan inovasi yang berdampak,” pungkas Fifi Aleyda Yahya. ***

Image
Yoyok BP

yoyokbp@gmail.com

× Image