Waspadalah! Marak Penyakit Mirip Influenza, Namanya ILI

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Waspadalah! Saat ini marak kasus penyakit mirip influenza dengan gejala batuk, pilek, demam, dan nyeri tenggorokan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jawa Barat (Jabar), M Luthfi mengatakan bahwa gejala tersebut termasuk dalam kategori penyakit mirip influenza atau Influenza-Like Illness (ILI).
Penyakit mirip influenza merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang bisa disebabkan oleh virus influenza sendiri.
Baca juga: Pertama di Indonesia, Depok Akan Gelar Musrenbang Posyandu
"Selain itu juga disebabkab virus pernapasan lainnya seperti RSV, Rhinovirus, Adenovirus, Parainfluenza, dan Human Metapneumovirus," ungkap Luthfi dalam keterangan yang diterima, Sabtu (18/10/2025).
Berdasarkan data sentinel surveillance Kementerian Kesehatan RI, proporsi spesimen positif influenza secara nasional mencapai sekitar 34 persen, termasuk dari wilayah Jawa Barat. Namun saat ini, angka tersebut menurun menjadi 26 persen.
"Meski begitu, penurunan ini belum berarti kondisi sudah stabil. Gejala penyakit influenza biasanya berlangsung 2 hingga 8 hari, tapi yang kami temukan sekarang cenderung lebih lama. Ini bisa disebabkan oleh sirkulasi beberapa virus pernapasan lain yang meningkat di tengah cuaca yang tidak menentu, adanya infeksi sekunder, atau kondisi kesehatan individu yang menurun," jelas Luthfi.
Ia menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, karena sebagian besar kasus influenza bersifat ringan dan dapat sembuh dengan istirahat cukup.
Namun, kewaspadaan tetap penting, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
"Pastikan asupan gizi cukup, istirahat yang memadai, dan olahraga teratur. Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang batuk atau demam, gunakan masker di ruang tertutup atau saat sedang sakit, serta rutin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer," tegas Luthfi.
Selain itu, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila demam berlangsung lebih dari tiga hari atau muncul gejala sesak napas. Sementara bagi tenaga kesehatan, IDI Jabar mengingatkan agar tetap menerapkan kewaspadaan standar dan melaporkan kasus ILI sesuai mekanisme surveillance nasional.
"Langkah sederhana ini penting untuk mencegah penyebaran penyakit pernapasan yang saat ini sedang meningkat. Kedisiplinan dan kepedulian bersama menjadi kunci untuk menjaga kesehatan masyarakat," tukas Luthfi. (***)