Home > Nasional

Warga Pulau Sebira Ungkap Kendala Transportasi Hingga Sinyal Telekomunikasi

Warga berharap volume perjalanan kapal dari dan menuju Pulau Sebira dapat diperbanyak dengan menambah jumlah kapal dan meningkatkan frekuensi trip yang saat ini hanya tiga kali sepekan.
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris saat kunjungan kerja dan menemui warga Pulau Sebira di Kepulauan Seribu. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris saat kunjungan kerja dan menemui warga Pulau Sebira di Kepulauan Seribu. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA—REPUBLIKA NETWORK — Kunjungan kerja Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris ke wilayah administrasi terjauh Provinsi DKI Jakarta yaitu Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, selain membagikan susu dan snack bergizi kepjjmada anak dan remaja, Senator Jakarta ini juga berdialog langsung dengan warga di Pulau Sebira yang sejatinya berada di beranda paling depan Jakarta ini.

“Potensi Pulau Sebira ini luar biasa terutama wisatanya. Namun, walau selama satu dekade terakhir ini sudah banyak kemajuan, tetapi masih banyak hal yang harus ditingkatkan di berbagai bidang mulai dari transportasi, telekomunikasi, dukungan pariwisata, revitalisasi gedung sekolah, pemerataan akses bantuan sosial, toko Pasar Jaya, hingga program MBG. Warga berharap, Pemprov memberikan perhatian dan pemerataan program pembangunan di Pulau Sebira,” ujar Fahira Idris di sela serap aspirasi warga di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Jaga Utara, Pulau Sebira, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/10/2025) kemarin.

Fahira Idris mengungkapkan, warga berharap volume perjalanan kapal dari dan menuju Pulau Sebira dapat diperbanyak dengan menambah jumlah kapal dan meningkatkan frekuensi trip yang saat ini hanya tiga kali sepekan. Selain meningkatkan mobilitas warga, penambahan volume ini terutama di Sabtu dan Ahad akan mendorong lebih banyak orang berwisata ke Pulau Sebira.

Selain memiliki pantai yang indah, destinasi wisata bahari yang menawan dan terdapat bangunan bersejarah salah satunya mercusuar, Pulau Sebira memiliki kekhasan destinasi yang tidak banyak dimiliki pulau lain yaitu Pondok Semi Alami Penyu Sisik yang merupakan pusat konservasi dan edukasi yang bertugas menyelamatkan dan menetaskan telur penyu, khususnya penyu sisik dan penyu hijau.

“Pondok Semi Alami Penyu Sisik ini, destinasi wisata yang khas dan wajib kita kunjungi saat berkunjung ke Pulau Sebira. Selain penuh edukasi, di sini kita bisa melepasliarkan tukik di perairan Pulau Sebira. Cocok untuk wisata edukasi baik untuk keluarga, sekolah bahkan CSR korporasi sebagai komitmen menjaga keanekaragaman hayati dan lingkungan hidup. Saya yakin, semakin banyak volume kapal ke Pulau Sebira, maka wisatanya akan semakin menggeliat dan berdampak besar kepada kesejahteraan warga,” ucap Fahira Idris.

Fahira Idris juga menekankan pentingnya kehadiran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Pulau Sebira. Lembaga berbasis masyarakat yang terdiri dari para pelaku pariwisata yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab untuk mengembangkan dan mengelola potensi wisata ini, sangat penting eksis di Pulau Sebira, untuk menciptakan iklim pariwisata yang kondusif, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta melestarikan keindahan alam dan budaya di Pulau Sebira.

Aspirasi lain yang juga harus segera mendapat perhatian serius dari pemangku kepentingan terkait adalah sinyal telekomunikasi di Pulau Sebira yang belum stabil dan seringkali menjadi kendala. Jaringan telekomunikasi di pulau terluar ini belum memadai dan sering mengalami masalah.

Fahira Idris juga mencatat keinginan warga agar adanya kesetaraan dan pemerataan berbagai program pembangunan antara Pulau Sebira dengan wilayah Jakarta daratan lainnya. Berbagai program misalnya Kartu Lansia Jakarta belum merata di terima, karena berdasarkan laporan warga masih ada lansia yang belum mendapatkan bantuan sosial ini. Begitu juga kehadiran JakGrosir atau Gerai Pangan di Pulau Sebira yang menjadi pendukung warga untuk memenuhi kebutuhan pokok, khususnya belanja pangan dengan harga terjangkau, agar segera digeliatkan kembali.

Di sektor pendidikan, warga berharap ada program revitalisasi gedung sekolah di Pulau Sebira untuk meningkatkan kualitas dan kenyamanan lingkungan belajar melalui renovasi bangunan, peningkatan infrastruktur, dan penyediaan fasilitas modern serta teknologi. Warga juga ingin di Pulau Sabira terdapat jenjang pendidikan menengah atas, sehingga tidak harus ke pulau lain jika ingin melanjutkan ke SMA.

“Saya ingin tegaskan, walau Pulau Sebira ini secara hitungan kilometer lebih dekat ke daratan Sumatera, tetapi adalah bagian dari Provinsi Jakarta bahkan beranda depan Jakarta. Yang namanya beranda depan harus tertata, maju dan sejahtera. Oleh karena itu, semua aspirasi ini tentunya akan menjadi perhatian dan harus ditindaklanjuti,” pungkas Fahira Idris.

Seperti diketahui, Pulau Sebira yang luasnya sekitar 8,82 hektare adalah salah satu di antara 30 pulau di Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara yang terdiri dari hanya satu Rukun Warga (RW) dan empat Rukun Tetangga (RT). Jumlah penduduknya sebanyak 675 jiwa atau sekitar 195 kepala keluarga dengan 50 persen bekerja sebagai nelayan dan sisanya adalah pedagang. (***)

Image
ao s dwiyantho putra

aodwiyantho@gmail.com

× Image