Home > Nasional

Gelar Apel Siaga Kamribmas, Program "Jaga Jakarta" Polda Metro Jaya Didukung Ormas Bang Japar

Bang Japar siap menjadi bagian aktif dari langkah-langkah strategis Jaga Jakarta.
Apel akbar program Polda Metro Jaya bernama Jaga Jakarta ini juga diikuti ormas Bang Japar, berlangsung Rabu (15/10/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Apel akbar program Polda Metro Jaya bernama Jaga Jakarta ini juga diikuti ormas Bang Japar, berlangsung Rabu (15/10/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA—REPUBLIKA NETWORK — Fahira Idris selaku Ketua Umum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri yang telah menggelar apel Siaga Kamtibmas yang diikuti oleh sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Rabu (15/10/2025). Apel akbar yang merupakan bagian dari program Polda Metro Jaya bernama Jaga Jakarta ini menjadi momentum penting yang meneguhkan kembali semangat kebersamaan antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat dalam menjaga keamanan serta ketertiban Ibu Kota.

“Program ini bukan sekadar simbol sinergi, melainkan ajakan nyata agar seluruh elemen warga dan organisasi masyarakat ikut menjadi bagian aktif menjaga stabilitas, toleransi, dan harmoni di Jakarta, kota yang kita cintai bersama. Ini bukti bahwa kebersamaan lintas warna dan latar belakang bukan hanya mungkin, tetapi juga menjadi kekuatan terbesar kita dalam menjaga kedamaian Jakarta. Bang Japar Dukung Jaga Jakarta dan mari kita jadikan gerakan bersama” ujar Fahira Idris, Kamis (16/10/2025).

Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta ini mengungkapkan, sejak didirikan pada 2017 di Jakarta, Bang Japar hadir sebagai ormas yang mengusung semangat “Berbuat dan Bermanfaat.” Bang Japar, tegas Fahira Idris, berkomitmen menjadi pelindung warga, penggerak kemaslahatan, dan penjaga ketertiban masyarakat.

Sinergi Bang Japar dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah telah berlangsung sejak awal, melalui berbagai program seperti Jaga Kampung, pemberdayaan masyarakat, pendampingan hukum gratis melalui LBH Bang Japar, serta aksi sosial dan kemanusiaan serta gerakan pangan murah di berbagai wilayah Jakarta.

Menurut Senator Jakarta ini, menjaga Jakarta tidak hanya berarti mencegah gangguan kamtibmas saja, tetapi juga memastikan keadilan sosial, rasa aman, dan kebersamaan tumbuh di setiap lingkungan. Karena itu, setiap anggota Bang Japar juga menjadi penjaga harmoni di wilayahnya, mulai dari membantu warga yang membutuhkan, mendampingi korban kekerasan, mengawal kegiatan keagamaan, hingga turut serta dalam pelestarian budaya Betawi yang menjadi identitas Jakarta.

“Melalui program Jaga Jakarta, kami siap menjadi mitra strategis kepolisian dan pemprov DKI Jakarta dalam memperkuat sistem keamanan berbasis masyarakat. Kami percaya bahwa kekuatan sejati Jakarta bukan hanya pada infrastrukturnya, tetapi pada warganya yang saling peduli dan siap menjaga satu sama lain,” jelas Fahira Idris.

Agar Jaga Jakarta menjadi gerakan yang berkelanjutan, lanjut Fahira Idris, terdapat beberapa hal penting untuk diperkuat. Pertama, pendekatan edukatif dan partisipatif yaitu dengan memberikan ruang bagi masyarakat untuk memahami perannya dalam menjaga keamanan, mulai dari lingkungan terdekat.

Kedua, pemanfaatan teknologi partisipatif seperti aplikasi pelaporan cepat dan media sosial komunitas untuk mempercepat respon terhadap potensi gangguan keamanan. Ketiga, penguatan kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, ormas, komunitas, dan dunia usaha agar program ini juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi warga.

Bang Japar, lanjut Fahira Idris siap menjadi bagian aktif dari langkah-langkah strategis Jaga Jakarta. Ormas yang dipimpinnya ini akan terus hadir di tengah masyarakat dengan wajah ramah, tanggap, dan solutif.

“Sebagaimana sering saya tekankan kepada seluruh anggota, Bang Japar bukan pembuat masalah, tapi pemecah masalah. Bang Japar bukan pengganggu, tapi penjaga. Bang Japar bukan sekadar organisasi, tapi gerakan moral untuk menciptakan kemaslahatan. Jakarta adalah rumah besar bagi kita semua. Tugas kita bukan hanya menjaganya dari ancaman, tetapi juga merawatnya dengan kasih, gotong royong, dan empati,” pungkas Fahira Idris. (***)

Image
ao s dwiyantho putra

aodwiyantho@gmail.com

× Image