Home > Info Kampus

FMIPA UI Gali Potensi Ekonomi Biru di Pulau Harapan

Keudanya membahas pentingnya pengelolaan potensi laut secara berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan lintas generasi.
FMIPA UI menggelar lokakarya bertajuk “Peluang dan Manfaat Ekonomi Biru serta Penggunaan Sumber Daya Laut Secara Bijak” pada di RPTRA Widya Bahari, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Kamis (18/09/2025). (Foto: Dok Humas UI) 
FMIPA UI menggelar lokakarya bertajuk “Peluang dan Manfaat Ekonomi Biru serta Penggunaan Sumber Daya Laut Secara Bijak” pada di RPTRA Widya Bahari, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Kamis (18/09/2025). (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menggali potensi pengembangan ekonomi biru sebagai strategi pemberdayaan masyarakat pesisir di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.

Melalui Departemen Biologi dan bekerja sama dengan SustainaBlue UI, FMIPA UI menggelar lokakarya bertajuk “Peluang dan Manfaat Ekonomi Biru serta Penggunaan Sumber Daya Laut Secara Bijak” pada di RPTRA Widya Bahari, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Kamis (18/09/2025)

Kegiatan itu diikuti 40 peserta dari komunitas nelayan setempat dan menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ketua SustainaBlue UI Prof. Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc. dan dosen Departemen Biologi Dr. Retno Lestari, M.Si.

Baca juga: Pemerintah Buka Lowongan Tenaga Magang Bergaji UMP

Keudanya membahas pentingnya pengelolaan potensi laut secara berkelanjutan untuk menjamin kesejahteraan lintas generasi.

“Potensi laut untuk memutar roda perekonomian tidak hanya terbatas pada konsumsi hewan laut, tetapi juga mencakup jasa ekosistem dan produk turunan dari limbah pangan laut yang memiliki nilai ekonomi tinggi,” kata Prof. Mufti dalam siaran pers yang diterima, Senin (13/10/2025).

Sementara itu, Dr. Retno menambahkan bahwa ekonomi biru tidak hanya soal profit, tapi juga tentang pelestarian lingkungan laut.

“Konsep ekonomi biru adalah keseimbangan antara kesejahteraan dan keberlanjutan. Jika dikelola dengan bijak, potensi laut bisa terus dinikmati oleh generasi mendatang,” kata Retno.

Baca juga: Peluncuran Popok Celana Dewasa Pecahkan Rekor Jalan Sehat Lansia Terbanyak MURI

Ketua pelaksana kegiatan Dr. Windri Handayani, S.Si., M.Si. menjelaskan bahwa pendekatan kolaboratif menjadi kunci dalam pengembangan ekonomi biru.

“Kami percaya bahwa pendekatan transdisipliner dan keterlibatan langsung masyarakat adalah fondasi dalam membangun ekonomi biru yang inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Selain sesi pemaparan, kegiatan juga mencakup diskusi kelompok terfokus (FGD) yang menggali potensi lokal Pulau Harapan. Beberapa potensi yang teridentifikasi antara lain wisata penangkaran penyu, aktivitas snorkeling dan menyelam, hingga produk olahan hasil laut, seperti abon ikan, pempek, bakso ikan, dan kerupuk “Puk Cue”.

Lurah Pulau Harapan Yusup, M.Si. menyambut baik inisiatif tersebut. Dia berharap kegiatan serupa dapat berlanjut dan mendorong semangat masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mengembangkan potensi lokal yang ada.

Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah Imbau Warga Tak Buang Sampah ke Sungai

“Saya sangat berterima kasih kepada Universitas Indonesia atas workshop ini. Saya harap program seperti ini dapat membangkitkan semangat masyarakat, khususnya generasi muda, dalam meningkatkan perekonomian lokal,” jelas Yusuf.

Potensi ekonomi biru di Indonesia diperkirakan mencapai 1,2 triliun dolar AS per tahun meliputi sektor-sektor strategis, seperti perikanan, energi terbarukan laut, wisata bahari, transportasi laut, serta konservasi ekosistem yakni mangrove dan terumbu karang.

Tim pengabdian itu terdiri atas beberapa dosen Departemen Biologi FMIPA UI, antara lain Dr. Retno Lestari, Dr. rer. nat. Yasman, Prof. Mufti Petala Patria, dan Dr. Ratna Yuniati.

Sementara dari tim SustainaBlue UI beranggotakan alumnus Departemen Biologi, yakni Achmad Eka Satria, Amelia Said, Siwi Dwi Hastuti, Ratu Nida Hamidah, dan Hedza Fadli Robbina.

Baca juga: UI Gencarkan Edukasi Pelestarian Laut di Kepulauan Seribu

Kegiatan itu juga dimeriahkan oleh kehadiran Abang None Kepulauan Seribu, yang ikut membangun semangat kolaboratif antara nelayan, akademisi, dan generasi muda dalam membangun ekosistem pesisir yang berdaya tahan.

Melalui kegiatan ini, FMIPA UI menegaskan komitmennya untuk terus berperan aktif dalam pembangunan pesisir berkelanjutan yang berbasis ilmu pengetahuan, partisipatif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (***)

Image
rusdy nurdiansyah

rusdynurdiansyah69@gmail.com

× Image