Home > Info Kampus

UI Gencarkan Edukasi Pelestarian Laut di Kepulauan Seribu

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan laut yang melimpah, namun juga menghadapi tantangan serius dalam menjaga kelestarian ekosistemnya.
FMIPA UI menggelar roadshow “Shell of Hope” sebagai Langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sejak dini di Kepulauan Seribu. (Foto: Dok Humas UI) 
FMIPA UI menggelar roadshow “Shell of Hope” sebagai Langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sejak dini di Kepulauan Seribu. (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Universitas Indonesia (UI) turut mempromosikan edukasi pelestarian laut bagi masyarakat pesisir di Kepulauan Seribu dengan menggelar roadshow “Shell of Hope” sebagai Langkah strategis untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pelestarian lingkungan laut sejak dini.

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kekayaan laut yang melimpah, namun juga menghadapi tantangan serius dalam menjaga kelestarian ekosistemnya.

Melalui Departemen Biologi dan SustainaBlue UI, Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI menyelenggarakan program tersebut selama dua hari pada 18 dan 19 September lalu di SD Negeri 01 Pagi dan SMP Negeri 260 Jakarta, Pulau Harapan, Kepulauan Seribu.

Baca juga: Rektor UI Terima Penghargaan Bergensi dari Tohoku University Jepang

Sebanyak 540 siswa tingkat SD dan SMP serta 40 guru turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu, kegiatan juga melibatkan warga setempat, relawan, dan tokoh masyarakat.

Program itu bertujuan untuk mengenalkan pentingnya ekosistem laut kepada siswa melalui pendekatan yang edukatif sekaligus menyenangkan.

“Shell of Hope” hadir lewat pembelajaran interaktif, seperti cerita edukatif, permainan peran, dan kuis berhadiah, untuk memperkenalkan berbagai komponen ekosistem laut, mulai dari terumbu karang hingga biota laut mikro yang sering kali terabaikan.

Pendekatan itu dirancang agar materi lingkungan hidup dapat dipahami dengan mudah dan menarik bagi anak-anak.

Baca juga: Antusias Tinggi Wisata Malam ke Taman Margasatwa Ragunan, Tercatat Total 3.635 Pengunjung

Dr. Windri Handayani, S.Si., M.Si., selalu ketua kegiatam, menekankan pentingnya edukasi kelautan bagi generasi muda yang tinggal di wilayah pesisir.

“Banyak anak-anak di sini yang sejak kecil sudah terlibat dalam aktivitas melaut atau pariwisata bahari bersama orang tua mereka. Ini adalah potensi yang besar, tetapi juga perlu diimbangi dengan pemahaman tentang keberlanjutan agar mereka tidak hanya memanfaatkan laut, tetapi juga menjaganya,” kata Windri dalam siaran pers yang diterima, Ahad (12/10/2025).

Sementara itu, Dr. Ratna Yuniati, M.Si. selaku anggota tim menyampaikan bahwa kedekatan geografis dengan laut belum tentu sejalan dengan pemahaman ekologis.

“Anak-anak di pulau memang tumbuh dekat dengan laut, namun belum tentu memahami pentingnya menjaga ekosistem di dalamnya. Melalui kegiatan ini, kami ingin membuka wawasan mereka agar muncul rasa peduli terhadap laut sebagai bagian dari kehidupan mereka,” jelas Ratna.

Baca juga: Provinsi Banten Luncurkan Bus Trans Banten, Setiap Bulan akan Dievaluasi

Kegiatan itu juga melibatkan sejumlah dosen dari Departemen Biologi FMIPA UI, antara lain Dr. Retno Lestari, M.Si., Dr. rer. nat. Yasman, S.Si., M.Sc., serta Prof. Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria, M.Sc.

Sementara dari unsur mahasiswa, tim pelaksana terdiri atas Samuel Young Hadi, Shally Helena Hotmauli, Yolanda Rosida Butarbutar, Gracia Adelia Nababan, Najwa Cahya Meiliza, Jingga Malda Fitri, dan Frisya Farellia.

Mereka berperan aktif dalam menyusun materi edukatif serta mendampingi siswa selama kegiatan berlangsung.

Selain itu, alumnus FMIPA UI yang tergabung dalam tim SustainaBlue, antara lain Achmad Eka Satria, Amelia Said, Siwi Dwi Hastuti, Ratu Nida Hamidah, dan Hedza Fadli Robbina, juga berkontribusi dalam memberikan dukungan teknis dan motivasi.

Baca juga: Tim Revitalisasi Batik Depok dan Disporyata Bahas Sinergi Penguatan Identitas Budaya Kota

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan kehadiran Abang None Kepulauan Seribu yang hadir untuk memberikan semangat dan mendorong siswa agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.

Salsya, seorang siswa kelas 6 SD Negeri 01 Pagi, mengaku antusias mengikuti kegiatan ini.

“Kami belajar banyak tentang laut sambil bermain. Seru dan menyenangkan,” kata Salsya.

Apresiasi juga disampaikan Umairoh, guru SMP Negeri 260 Jakarta. Dia menilai kegiatan itu penting untuk memperluas wawasan siswa.

“Kami berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak sekolah di wilayah Kepulauan Seribu,” tuturnya.

“Shell of Hope” di Kepulauan Seribu mendapat dukungan dari Direktorat Pengabdian dan Inovasi Sosial (DPIS) UI dan menjadi contoh kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam mendorong upaya pelestarian lingkungan laut secara berkelanjutan. (***)

Image
rusdy nurdiansyah

rusdynurdiansyah69@gmail.com

× Image