Gelar Multaqo Maulid 1447 H, Majlis Taklim Arriayah Ajak Selamatkan Indonesia dari Kebangkrutan Kapitalisme dan Kebrutalan Komunisme

RUZKA–REPUBLIKA NETWORK - "Saatnya era baru, era Islam. Selamatkan Indonesia dari kebangkrutan kapitalisme dan kebrutalan komunisme”. Itulah tema yang diangkat dalam Multaqo Maulid 1447 Hijriah yang diselenggarakan Majlis Taklim Arriayah di sekretariatnya di bilangan Cagar Alam, Pancoran Mas, Depok, Rabu (24/09/2025) malam.
Dihadiri para pemuka warga setempat, Multaqo Maulid kali ini juga dihadiri Ustadz Fauzan Ramlan (Mubalig Kota Depok), Ustadz Dr. Erwin Permana (Cendikiawan Muslim Kota Depok), Ustadz Ujang Furqon Aljawi (Pimpinan Majlis Dirosah Islamiyah Kota Depok), KH Andi Hasyim (Pimpinan Majlis Ulin Nuha Kota Depok), KH Drs Kholid Khoir (Pimpinan Majlis Dzikir Al-Hikmah Kota Depok), KH Farhan Suchail (Pimpinan MT Sabilun Nahdhoh Kota Depok), Ustadz Daud Sulaiman (Pimpinan MT Arriayah), KH Abdul Manaf, dan KH Hifzillah.
Dalam pengantar pembukaan Multaqo Maulid yang didahului dengan pembacaan tilawah, Ustadz Daud Sulaiman menyampaikan terima kasih atas kehadiran para warga dan pemuka agama di Kota Depok sekaligus mengulik dan mengingatkan tentang makna Rabiul Awal sebagai bulan penuh berkah, karena pada bulan ini lahir Junjungan Alam, Nabi besar Muhammad SAW, sehingga di negeri ini lebih dikenal dengan bulan maulid.
"Kelahiran manusia agung yang membawa rahmat untuk seluruh alam, sebagai mana dalam surat Al-Anbiya ayat 107, Alloh SWT berfirman;
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ
Dan tidaklah kami utus engkau (Muhammad) kecuali untuk menjadi rahmat atas seluruh alam. Terlebih kita bersyukur berkat sosok yang mulia Nabi Muhammad SAW, yang mangajarkan kepada manusia penghambaan yang hakiki hanya kepada pencipta manusia yakni Alloh SWT," ungkap Ustadz Daud Sulaiman.
Sementara Pimpinan Majlis Dirosah Islamiyah Ustadz Ujang Furqon Aljawi mempertanyakan seberapa besar ketaatan ummat kepada Allah dan Rosulnya Rasululloh SAW sebagai bukti kecintaan kepada Rosululloh. "Maulid sebagai momentum untuk perubahan berupa ketaatan merupakan bukti cinta, sehingga cinta kepada Nabi SAW berarti taat. Taat kepada Allah dan Rasul-nya bukti cinta yang hakiki. Melaksanakan syariat Islam secara kaffah adalah perjuangan mewujudkan ketaatan dan syarat mutlak rasa cinta pada Rasul SAW," paparnya.
Sedangkan KH Drs Kholid Khoir selaku Pimpinan Majlis Dzikir Al-Hikmah Kota Depok, mengingatkan ummat Islam terkait masih rendahnya minat berbahasa Arab. Walau jasa ummat Islam sangat besar terhadap negeri ini baik pada masa lampau dan saat ini, tanpa umat Islam, negeri ini akan hancur.
"Fakta bahwa ummat Islam telah berjasa pada negeri ini, juga fakta bahwa ummat Islam-lah yang menjaga negeri ini dari kehancuran baik dulu dan sampai sekarang. Jasa ummat Islam yang demikian besar, maka saatnya umat Islam mengatur negeri ini dengan Islam," tandas Ustadz Kholid Khoir.
Juga beberapa pemaparan lain yang disampaikan para ulama seperti ketaatan kepada Allah dan Rosulnya Rasullloh SAW sebagai bukti kecintaan kepada Rosululloh yang disampaikan Ustadz Jaka Gludug, lalu soal kewajiban ulama menjaga ummat dari kehancuran dan kerusakan akibat kapitalisme-demokrasi-sekulerisme-komunisme yang disampaikan KH Farhan Suchail, serta soal khilafah rosyidah sebagai janji Allah dan kabar gembira dari Rasulullah SAW dan ajaran Islam yang termaktub dalam kitab para ulama mu’tabar yang dijelaskan Ustadz Khalid Sajidin. Sementara Ustadz Dr. Erwin Permana kembali mengingatkan saatnya era baru, era Islam. Selamatkan Indonesia dari kebangkrutan kapitalisme dan kebrutalan komunisme. Serta topik Indonesia Berpotensi menjadi daulatul Ula fil alam yang dipaparkan Ustadz Fauzan Ramlan.
Usai pemaparan para ustadz lainnya, acara diakhiri dengan pembacaan seruan ulama oleh Ustadz Dede Wahyudin.
Dengan mempertimbangkan beberapa kondisi:
1. Kondisi Negeri ini tidak baik-baik saja, bahkan sudah menuju jurang kehancuran, dimana hutang menumpuk, kehidupan sosial rusak (LGBT dll), keadilan dalam hukum tidak terbukti, harta kekayaan negeri di curi dan diambil oleh asing dan aseng, hutang luar negeri yang semakin besar.
2. Umat Islam adalah penjaga keutuhan negeri ini dan terbukti telah menjadi penjaga terpercaya dalam mengawal negeri ini dengan kecintaan. Dengan takbir dan gelora jihad mempertahankan negeri ini.
3. Bahwa Kapitalisme-Demokrasi dan komunisme penyebab semua kerusakan yang menerpa negeri ini, sehingga jatuh pada kehancuran.
4. Indonesia adalah negeri yang kaya akan SDA dan memiliki geopolitik yang strategis, dengan SDM yang mampu menunjang, sehingga sangat berpotensi untuk menjadi “Daulatul Ula fil Alam” (negara maju dan adidaya).
Maka, dengan mempertimbangkan berbagai hal tersebut, mami ulama yang hadir dalam Multaqo Maulid 1447H, sebagai bentuk kecintaan kami terhadap negeri ini menyatakan:
1. Menyerukan untuk mencintai Rasulullah saw dan menjadikan momentum Maulid 1447H untuk perubahan dengan ketaatan sepenuhnya kepada Syariat Islam.
2. Menyerukan kepada seluruh umat Islam dan terlebih para ulamanya untuk membuang jauh-jauh ideologi Kapitalisme-Demokrasi dan Komunisme yang telah terbukti menyebabkan kehancuran negeri ini.
3. Menyerukan seluruh umat dan tokoh-tokoh umat terlebih para ulama untuk bersama-sama memperjuangkan Syariah Islam secara kaffah, sebagai kewajiban syar’i dan solusi fundamental untuk menggantikan penerapan sistem Sekuler-Kapitalisme-Demokrasi yang menjadi akar masalah dan kerusakan di negeri ini.
4. Saatnya era baru, era Islam, selamatkan Indonesia dari kebangkrutan Kapitalisme dan kebrutalan Komunisme.
5. Negeri ini memiliki potensi untuk menjadi negara besar (ad daulatul Ula fil alam), dengan menerapkan Islam secara kaffah dalam bingkai khilafah ala minhajin nubuwwah.
Demikian pernyataan Sikap kami, semoga Allah meridhoi kita semua. Wa man nashru illa min ‘indillahil ‘aliyyin adzim, Hasbunallahu wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man-nashir. Ihdinash-shiraathal Mustaqiim.
Acara Multaqo Maulid 1447 H di Majlis Taklim Arriayah ditutup dengan memanjatkan doa bersama. (***)