Home > Komunitas

Petani Gen-Z Jual Sayuran Organik, Semarakkan CFD Margonda Depok

Tapi ini bukan tukang sayur biasa. Ini anak-anak generasi Z (Gen-Z) yang berkiprah di bidang pertanian dengan konsep pertanian modern perkotaan (urban farming).
Dua wanita alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) open table menjual sayuran hasil budidaya pertanian modern (smart farming) hidroponik dan akuaponik yang berlabel Agromania Green Farming. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA) 
Dua wanita alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) open table menjual sayuran hasil budidaya pertanian modern (smart farming) hidroponik dan akuaponik yang berlabel Agromania Green Farming. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Ada suasana berbeda pada hari bebas kendaraan (CFD/Car Fee Day) di Kota Depok, Ahad (07/09/2025).

Di tengah ramainya warga Depok yang berjalan kaki, berlari, dan berolahraga di kawasan CFD Jalan Margonda, ada tukang sayur nyempil diantara jajaran para pedagang di sepanjang jalur CFD.

Tapi ini bukan tukang sayur biasa. Ini anak-anak generasi Z (Gen-Z) yang berkiprah di bidang pertanian dengan konsep pertanian modern perkotaan (urban farming).

Tiga gadis alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Indonesia (UI) ini open table menjual sayuran hasil budidaya pertanian modern (smart farming) hidroponik dan akuaponik yang berlabel Agromania Green Farming.

Baca juga: Wujudkan Transformasi Digital, BPN Depok Luncurkan Layanan Peralihan Hak Atas Tanah Elektronik

Mereka adalah Silmi, Andini, dan Fiza. Ketiganya merupakan anggota Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indonesia (Intani).

Para gadis ini yang mengelola greenhouse Agromania Akuaponik Farm di daerah cimanggis, Tapos, Kota Depok, yang merupakan salah satu unit usaha urban farming Intani. Di greenhouse ini memproduksi sayuran dan juga budidaya ikan.

“Kami mencoba mendekati konsumen dengan membuka meja di CFD, ternyata warga antusias,” ungkap Silmi, koordinator Agromania Akuaponik Farm Depok.

Silmi hanya membawa satu jenis produk sayuran segar yang baru dipanen, yaitu pakcoy.

Baca juga: Kembangkan Sistem SABAR, Mahasiswa UPER Bantu Sediakan Air Bersih bagi 150 Rumah Tangga

“Pekan depan kami akan membawa beragam jenis sayuran hidroponik dan akuaponik,”jelasnya.

Dia akan menggandeng komunitas hidroponik dan petani hidroponik lainnya untuk produk sayuran yang beragam.

Intani juga akan menggandeng Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok, Depok Media Center (DMC) dan komunitas UMKM Kota Depok untuk mensosialisasikan pertanian perkotaan dan mengkonsumsi produk-produk pertanian sehat yang diproduksi warga Depok.

Baca juga: Pelatihan Membatik Motif Batik Depok bagi Lansia di Kampung Lio, Intervensi Budaya untuk Cegah Risiko Demensia

Sayuran yang diproduksi dengan treatment organik tanpa pupuk kimia itu dijual hanya Rp. 5.000,- per pak. Sayuran ini lebih sehat karena tidak menggunakan pupuk kimia dan pestisida.

“Kami ingin mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengkonsumsi pangan, sayuran, dan buah yang tidak banyak mengandung bahan kimia dan ramah lingkungan,” kata Silmi, alumni program studi agronomi dan hortikultura IPB ini.

Agromania Akuaponik Farm adalah kawasan greenhouse yang membudidayakan sayuran dan ikan secara terintegrasi.

Dibangun dalam dua unit greenhouse modern dengan 34 kolam bak ikan di dalamnya dan 34 bak untuk produksi sayuran sekitar 6.500 lobang tanam di atas kolam tersebut.

Baca juga: Fjall Green Tech Perkenalkan Hunian Ramah Lingkungan dengan Harga Terjangkau

Karakteristik Sayuran Agromania adalah bebas pestisida, tidak menggunakan pestisida berbahaya, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

Rendah residu, tingkat residu bahan kimia dalam produknya diklaim sangat rendah, sesuai untuk orang yang mengutamakan makanan alami.

Kualitas hidroponik/akuaponik, sayuran ini ditanam menggunakan metode hidroponik/akuaponik, yang sering menghasilkan produk berkualitas tinggi dan segar.

Baca juga: Lazisnu Kota Depok Gelar Laporan Semester dan Penguatan SDM, Himpun Dana Rp1,3 Miliar di Semester I 2025

Dia menjelaskan Intani konsens mengembangkan pertanian sehat dan ramah lingkungan. Organisasi ini juga mengedukasi petani untuk memproduksi pertanian yang ramah konsumsi dengan menggunakan pupuk organik dan pupuk hayati yang dibuat oleh petani dengan bahan baku lokal.

“Intani memberikan pelatihan-pelatihan pembuatan pupuk organik dan pertanian terpadu, agar para petani bisa memproduksi sendiri pupuk untuk budidaya pertaniannya,” jelas Silmi.

Produk-produk pertanian sehat dan ramah lingkungan ini pun akan dipasarkan oleh Agromania Green Farming.

Untuk pemesanan produk sayuran segar, sehat, dan berkualitas dapat melalui whatsapp 0888-163-8000, Instagram @agromaniagreenfarming atau website www.agromania.id dan www.intani.id. (***)

× Image