Home > Nasional

Bakar Ban, Demo Mahasiswa Buruh Guncang DPRD Majalengka

Aksi diwarnai dengan pembakaran ban bekas yang memicu kepulan asap tebal di pintu masuk gerbang DPRD.
Unjuk rasa di depan Gedung DPRD Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Senin (01/09/2025). (Foto: Dok Widiantoro) 
Unjuk rasa di depan Gedung DPRD Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Senin (01/09/2025). (Foto: Dok Widiantoro)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas bersama massa buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Senin (01/09/2025).

Aksi diwarnai dengan pembakaran ban bekas yang memicu kepulan asap tebal di pintu masuk gerbang DPRD.

Para mahasiswa berorasi bergantian menggunakan pengeras suara. Mereka menuntut agar wakil rakyat lebih serius menyerap aspirasi masyarakat.

Baca juga: 1.240 Orang Pendemo Anarkis Ditangkap, Kapolda: Mereka dari Luar Jakarta

Beberapa peserta juga melakukan aksi teatrikal dengan menyalakan ban sebagai simbol protes terhadap kebijakan pemerintah dan Polri yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

Situasi sempat memanas saat massa aksi dan aparat kepolisian terlibat dorong-dorongan. Namun berkat pengamanan gabungan TNI-Polri dan Satpol PP kabupaten Majalengka aksi tetap berjalan kondusif.

Kapolres Majalengka yang turun langsung ke lokasi mengimbau massa agar menyampaikan aspirasi secara tertib tanpa tindakan anarkis.

Baca juga: Wali Kota Depok Supian Suri Pesan ke Para Ortu Agar Anaknya Tak Ikut Aksi Demo

Massa yang datang berkelompok membawa atribut organisasi dan spanduk berisi tuntutan. Ketegangan mereda setelah DPRD Majalengka memenuhi permintaan mereka untuk hadir menemui massa aksi. Ketua, wakil ketua, dan sejumlah anggota DPRD akhirnya duduk bersama demonstran di atas aspal Jalan KH Abdul Halim, tepat di depan pagar gedung dewan.

Dalam orasinya, perwakilan mahasiswa menyoroti kasus tewasnya Affan, seorang driver ojek online yang dilindas oknum Brimob saat aksi demonstrasi di Jakarta beberapa hari lalu. Mereka menuntut Kapolri segera dicopot.

"Kami kecewa dengan tindakan represif kepolisian yang menghilangkan nyawa driver ojol. Kami minta Kapolri segera dicopot," teriak salah satu orator.

Baca juga: Depok Gelar Doa Bersama untuk Damai dan Kondusif serta Rajut Persatuan

Selain isu nasional, massa juga melontarkan sejumlah tuntutan lokal. Mereka menilai DPRD Majalengka gagal menjalankan fungsi legislasi dan advokasi selama setahun terakhir. Beberapa poin yang disorot di antaranya:

Tidak ada perda strategis, seperti perda kepemudaan dan RTRW

Gagal memperjuangkan kesejahteraan buruh

Gagal memperjuangkan pendidikan dalam RPJMD

Gagal mensejahterakan masyarakat lewat program nyata

Transparansi dana CSR yang dipertanyakan masyarakat

Aksi demonstrasi berakhir setelah dialog panjang dengan anggota dewan hinggga jam 17:WIB, meski massa berjanji akan terus mengawal tuntutan mereka. (***)

Jounarlist: Eko Widiantoro

× Image