Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025, Merajut Budaya, Menguatkan Iman, Menyapa Dunia dari Jembrana

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 yang memadukan kegiatan di darat, laut, dan udara resmi ditutup pada Ahad, 24 Agustus 2025.
Ajang ini menjadi ruang silaturahmi lintas agama, wadah penguatan ekonomi kreatif, pemanfaatan teknologi, serta pelestarian nilai budaya dan religius masyarakat Jembrana yang dikenal dengan kekayaan tradisi, keindahan toleransi, dan pesona pesisirnya.
Selama empat hari penyelenggaraan, 21–24 Agustus 2025, festival ini menghadirkan beragam kegiatan, antara lain: Balap Perahu Layar (Jukung), Balap Dayung Sampan (Omplok), Omplok layar, Workshop Film, Drone camp, Pawai Obor, Pentas Seni Budaya, Pawai Nelayan, Tabligh Akbar, Lomba Adzan, Lomba Memancing, hingga Bazar UMKM yang berpusat di kawasan Masjid Pantai Jembrana.
Selain Lomba Balap Perahu Layar, salah satu acara unggulan adalah Workshop Film “Jangan Takut Bikin Film Pendek Pakai Smartphone: Mengenalkan Jembrana melalui Media Film” bersama Budi Sumarno, praktisi film nasional, pendiri Inklusi Film Indonesia, Ketua Umum Komunitas Cinta Film Indonesia (KCFI), sekaligus penulis Cinema Therapy: Terapi Digital berbasis Media.
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Jembrana, Kembang Hartawan yang bertemu langsung dengan Pengurus Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN) menyampaikan terima kasih dan harapannya agar Jembrana bisa berkembang lebih baik lagi, khususnya melalui pengembangan ekonomi kreatif, termasuk film.
Bupati Jembrana juga berharap agar pihak swasta atau pemerintah pusat mendukung terwujudnya Bioskop di pusat kota Jembrana.
Baca juga: Dorong Sertifikasi Usaha Mikro di Depok, DKUM Depok Hadirkan Program GEREBEK Halal
Budi Sumarno sebagai nara sumber Workshop Film menyampaikan bahwa, "Film adalah bahasa universal. Dengan smartphone, siapa pun bisa membuat karya yang mampu memperkenalkan Jembrana ke tingkat global. Inilah saatnya masyarakat Jembrana menceritakan dirinya dan memperkenalkan keindahan Jembrana kepada dunia melalui film atau video pendek."
Tidak hanya itu, panitia juga menghadirkan Workshop Drone yang dipandu oleh Eko Budhi Susanto, instruktur profesional dari Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI), guna membekali masyarakat dengan keterampilan membuat video kreatif dari udara.
Sementara itu, masyarakat juga mendapat pengalaman edukatif melalui kegiatan Pengenalan Lebah dan Madu beserta Turunannya, dipandu oleh Pak Sri Hidayat dari Madu Mutiara, Depok. Kegiatan ini menjadi wahana penting untuk mengenalkan manfaat lebah dan madu, serta potensinya sebagai bagian dari ekonomi kreatif berbasis alam.
Baca juga: Diskominfo Depok Evaluasi Implementasi Satu Data Kota Depok
Firmansyah Dimmy, Ketua Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), selaku lembaga penggagas acara festival, menyampaikan rasa syukur dan harapan besarnya untuk masyarakat Jembrana agar bisa lebih kompetitif di era digital dengan tetap mempertahankan keindahan budaya Jembrana yang toleran.
Sementara itu, Imam M Purnama, selaku Ketua Panitia menyampaikan, "Alhamdulillah, festival ini berjalan dengan sarat semangat kebersamaan. Saya terharu melihat ribuan anak2, pemuda, orang tua berbaur dalam kegiatan Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025, yang mengangkat kearifan lokal dan keindahan universal," ucapnya.
Arief Dharmawan yang menjadi Ketua Panitia Lokal Bali menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan kegiatan tersebut dan berharap agar kawasan Masjid Pantai Bali bisa menjadi destinasi wisata baru di Jembrana.
Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 yang diselenggarakan untuk ketiga kalinya ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan.
Selain memperkuat ukhuwah Islamiyah dan melestarikan budaya lokal, festival ini juga membuka ruang kreatif masyarakat dalam menghadapi tantangan era digital dan globalisasi. (***)