KLHK Verifikasi Program Kampung Lingkungan Jatijajar Depok

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kelurahan Jatijajar menjadi salah satu lokasi Program Kampung Iklim (Proklim) yang diverifikasi oleh tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok.
Adapun verifikasi dilakukan di RW 09, sebagai bagian dari proses kenaikan status Proklim dari tingkat Madya ke Utama.
Ada 3 titik Proklim di Kota Depok yang menjalani proses verifikasi tahun ini, yaitu Kelurahan Cipayung Jaya, Tanah Baru, dan Jatijajar.
Kunjungan ke RW 09 Jatijajar menjadi lokasi terakhir yang dikunjungi tim verifikasi.
"Hari ini adalah bagian dari program Kementerian Lingkungan Hidup. Mudah-mudahan apa yang diharapkan bisa tercapai, karena dari hasil komunikasi dengan tim verifikasi, Jatijajar dinilai paling bagus. Kita optimistis bisa naik kelas menjadi Proklim Utama," ujar Lurah Jatijajar, Mujahidin dalam keterangan yang diterima, Rabu (30/07/2025).
Tim verifikasi mengunjungi tujuh titik yang menjadi bagian dari aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Di antaranya, Rumah Pangan Lestari milik warga bernama Ibu Sunarmi, yang berhasil mengubah lahan terbatas di rumahnya menjadi sumber ketahanan pangan dengan menanam tanaman dan memelihara ikan.
Selain itu, juga dikunjungi lokasi pengolahan limbah non-organik oleh Pak Darsono yang memanfaatkan sampah menjadi berbagai karya seni seperti kostum, topeng, hingga aksesori pentas.
Baca juga: Pemkot Depok Raih Penghargaan Pembangunan Daerah Tingkat Provinsi
Hasil karyanya bahkan telah mendapat penghargaan dari stasiun televisi swasta.
Adapun titik lain yang dikunjungi mencakup rumah sehat, dua bank sampah aktif yaitu Bank Sampah Salimah dan Bank Sampah 99, serta kegiatan budidaya maggot oleh warga bernama Ibu Tri dari kelompok PKK.
Maggot yang dibudidayakan berhasil menghasilkan hingga Rp800 ribu setiap dua minggu.
Program Urban Farming yang baru dirintis oleh kelompok remaja juga menjadi bagian dari penilaian.
Menurut Mujahidin, kegiatan ini melibatkan anak muda yang dibina oleh DLHK Depok melalui pendanaan kelurahan.
Baca juga: BBWSCC Beri Bantuan Bangun Jogging Track di Situ Tujuh Muara Depok
“Kita juga punya inovasi pengolahan minyak jelantah menjadi lilin dan produk lainnya. Lalu ada rumah maggot, greenhouse, dan pusat kegiatan Kampung Caraka. Semua itu menjadi bagian dari Proklim generasi ketiga yang insyaallah akan terus kita laksanakan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua RW 09 Jatijajar, A. Tukidi, mengungkapkan bahwa tim verifikasi turut memberikan sejumlah catatan sebagai bahan evaluasi ke depan.
Di antaranya adalah peningkatan jumlah sumur resapan dan lubang biopori, serta penambahan solar panel untuk efisiensi energi rumah tangga
“Kami juga diminta untuk memperbanyak warga yang terlibat dalam budidaya maggot, agar nilai ekonominya lebih luas dirasakan. Bank sampah yang sudah bagus juga perlu terus dikembangkan,” jelasnya.
Baca juga: Disnaker Depok Gelar Pelatihan Kerja, Diikuti 180 Peserta
Ia menambahkan, seluruh titik yang dikunjungi sejatinya memiliki keunggulan masing-masing.
Menurutnya, RW 09 memang telah lama bersiap sebagai kampung iklim unggulan dan telah menyandang predikat sebagai Kampung Proklim terbaik se-Kota Depok.
“Kami ini ibaratnya mau naik kelas. Dari persiapan kami pun didukung komunitas dan semua pihak siap. RPL, rumah sehat, dan kolam-kolam ikannya semua sesuai harapan,” tutur Tukidi.
Baca juga: Pemkot Depok Siap Kelola Sampah Jadi Energi Listrik
Ia menerangkan bahwa RW 09 mulai mengembangkan Kampung Proklim sejak 2023.
Tahun pertama difokuskan untuk mengubah pola pikir warga, dari yang sebelumnya belum peduli terhadap lingkungan, menjadi lebih sadar dan aktif dalam pengelolaan sampah serta pertanian kota.
Panen raya pertama berupa kangkung dan bayam menjadi titik balik antusiasme warga.
“Ternyata di kota pun bisa jadi petani kota. Itu membuka mata hati warga,” imbuhnya.
RW 09 Jatijajar berharap dapat lolos ke tahap akhir dan ditetapkan sebagai Kampung Proklim Utama. Hasil penilaian dari tim verifikasi KLHK akan diumumkan secara nasional pada awal Oktober 2025 mendatang. (***)