Disdik Majalengka Pastikan Seluruh Sekolah Masuk Pukul 06.30 WIB, Tak Ada Penolakan

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar) memastikan seluruh satuan pendidikan di wilayahnya telah mengikuti kebijakan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, yang mulai diberlakukan sejak tahun ajaran baru 2025/2026.
Kepala Disdik Majalengka, Rd Muhammad Umar Maruf, menegaskan bahwa sejauh ini implementasi kebijakan tersebut berjalan dengan baik. Tidak ditemukan kendala signifikan di lapangan, baik dari pihak sekolah, guru, maupun orang tua siswa.
Baca juga: Disdik Depok Masih Membuka Program Rintisan Sekolah Siswa Gratis, Segera Daftar di Nomor Telp Ini!
“Hingga hari ini berjalan lancar. Tidak ada laporan berarti yang menunjukkan adanya hambatan. Semua aman,” ujar Umar dalam keterangan yang diterima, Senin (28/07/2025).
Ia mengungkapkan bahwa rencana perubahan jam masuk sekolah sudah dipersiapkan jauh sebelum dirinya menjabat sebagai Kadisdik.
Para pengawas dan koordinator pengawas telah lebih dulu menyusun skema implementasi jam belajar baru, bahkan sebelum terbitnya SE Gubernur.
Baca juga: Dinas PUPR Depok Lakukan Pelebaran Jalan Cipayung
"Rencana ini sudah dibahas sejak lama. Jadi ketika surat edaran keluar, kami sudah siap untuk menjalankannya,” terang Umar.
Menurut Umar, seluruh satuan pendidikan di Majalengka juga telah mendapatkan arahan resmi dari Bupati melalui SE Bupati. Dengan adanya dasar hukum dari pemerintah daerah, penerapan jam masuk pukul 06.30 WIB dapat berjalan secara serentak dan menyeluruh.
“Tidak ada sekolah yang mengajukan keberatan secara resmi. Semuanya mengikuti arahan,” tegasnya.
Baca juga: Satpol PP Depok Tertibkan Bangunan Liar Pasar Kambing di Lahan Pertamima Gas, Sudah Rata!
Terkait kekhawatiran mengenai kondisi fisik dan psikis siswa maupun guru akibat jam belajar yang lebih pagi, Umar menilai hal itu belum menjadi persoalan. Menurut dia, sistem lima hari sekolah tetap memberikan ruang libur bagi guru dan siswa di akhir pekan.
“Guru dan siswa tetap bisa menikmati waktu bersama keluarga di hari Sabtu dan Minggu. Itu penting untuk menjaga keseimbangan,” ungkap Umar.
Meski demikian, Umar memastikan Disdik akan tetap melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kebijakan tersebut. Evaluasi baru akan dilakukan setelah berjalan selama satu tahun, mencakup aspek akademik hingga kesehatan peserta didik.
Baca juga: Peringatan Hari Anak Nasional 2025 di Bakul Budaya: Sehari Happy tanpa HP
“Kita tidak bisa menilai hasilnya dalam hitungan minggu. Evaluasi akan melihat banyak aspek, termasuk nilai raport dan kesehatan siswa,” ungkap Umar.
Ia juga menyebut, evaluasi akan melibatkan lembaga eksternal seperti Badan Akreditasi Nasional, agar penilaian terhadap pelaksanaan program dapat berlangsung objektif dan menyeluruh.
“Termasuk nanti kita lihat bagaimana sinerginya dengan program MBG (Makan Bergizi Gratis). Saat ini baru sembilan dapur yang aktif, ke depan diharapkan lebih banyak lagi,” pungkas Umar. (***)
Journalist: Eko Widiantoro