Lewat Kampung Peduli Tuberkulosis, Dinkes Depok Kejar Target Eliminasi Tuberkulosis 2030

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok terus menunjukkan keseriusannya dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis.
Adapun salah satu langkah konkret diwujudkan melalui adanya Kampung Peduli Tuberkulosis (Kapitu).
Hingga akhirnya keberadaan Kapitu ini dapat menekan kasus Tuberkulosis dan menghantarkan Kota Depok mendapatkan Juara III dalam Anugerah Inovasi Perangkat Daerah Tahun 2024.
Baca juga: Pernyataan Jokowi Bisa Multitafsir dan Membuat Masyarakat Saling Curiga
Kemudian Tim Tuberkulosis Kota Depok masuk Top 50 Kompetisi Inovasi Jawa Barat Tahun 2024 besar dari 1.250 lebih inovasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, keberhasilan tersebut tentunya tidak lepas dari peran serta masyarakat dan stakeholder terkait.
"Penanggulangan Tuberkulosis tentu dapat berhasil dengan peran aktif masyarakat yang turut serta melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan," ungkap Mary dalam keterangan yang diterima, Sabtu (26/07/2025).
Baca juga: Evenciio Apartement Margonda Depok Siapkan Layanan Shulttle Gratis untuk Fasilitas Mahasiswa UI
Menurut Mary, upaya mewujudkan sinergitas berbagai unsur memerlukan adanya wadah atau forum koordinasi yang baik, sehingga dibentuklah Kapitu.
Sebagai langkah awal, lanjut Mary, pada tahun 2021 telah dibentuk Kapitu di 13 kelurahan dari dua kecamatan, yaitu Pancoran Mas dan Sawangan.
Selanjutnya pada tahun 2022 dilakukan pembentukan di 22 Kelurahan wilayah Kecamatan Cipayung, Beji, Tapos dan Cinere.
Kemudian, pada tahun 2023 dan 2024 mendapat dukungan dari Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (Bappeda) terkait Kapitu menjadi menu wajib di 63 kelurahan.
Baca juga: UI Hadirkan Pendidikan Karakter Anak Lewat Pagelaran Seni Budaya
"Sehingga lengkap, masing-masing kelurahan turut berkontribusi untuk penanggulangan Kapitu," terang Mary.
Adapun untuk capaian indikator utama program Tuberkulosis berdasarkan data per 7 Juni 2025, persentase pasien Tuberkulosis Sensitif Obat (SO) yang memulai pengobatan sebesar 91 persen dari target 95 persen.
Lalu, pasien Tuberkulosis Resistan Obat (RO) memulai pengobatan sebesar 86 persen Dari 95 persen.
Baca juga: Kualitas dan Nilai Produk Turut Jadi Penentu Konsumen Muslim Memilih Produk Kosmetik
Serta, angka keberhasilan pengobatan pasien TBC SO sebesar 71 persen dari target 90 persen dan angka keberhasilan pengobatan pasien TBC RO sebesar 57 persen dari target 80 persen.
"Dengan upaya dan sinergi yang dilakukan, keberhasilan pengobatan penderita Tuberkulosis terus mengalami peningkatan. Harapannya, capaian target eliminasi di tahun 2030 dapat berhasil di Kota Depok," pungkas Mary. (***)