Home > Galeri

Swara SeadaNya dari Komoenitas Makara Meriahkan Pameran Fotografi Kebudayaan Universitas Dian Nusantara

Dalam acara tersebut salah satu personil Swara SeadaNya, Gunawan Wicaksono, yang juga merupakan seorang fotografer, juga diminta menyampaikan kuliah umum bertajuk Fotografi Budaya dan Jurnalistik.
Kelompok musik etnik Swara SeadaNya. (Foto: Dok Komoenitas Makara)
Kelompok musik etnik Swara SeadaNya. (Foto: Dok Komoenitas Makara)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Kelompok musik etnik Swara SeadaNya mementaskan sebuah repertoar musik etnik yang digabung dengan gerak tari dan pembacaan puisi dalam acara Pameran Karya Fotografi Warna-Warni Jakarta: Refleksi Kehidupan Indonesia di kampus Universitas Dian Nusantara, Tanjung Duren, Jakarta, Jumat 20 Juni 2025.

Swara SeadaNya yang tergabung dalam Komoenitas Makara ini membawakan repertoar berjudul “Suara Nusantara” yang merupakan karya puisi dari Ayi Suminar. Pada acara ini Swara SeadaNya diperkuat oleh para personilnya: Gunawan Wicaksono (Pembaca Puisi, Pencak Silat), Asep Rachman Muchlas (Terompet Pencak, Karinding, Suling), Theressa Rida Febriana (Celempung), Abrar Husin (Suling, Sound Effect Kacang Hijau), dan Indonesiana Ayuningtyas (Tari Tradisional).

Dalam acara tersebut salah satu personil Swara SeadaNya, Gunawan Wicaksono, yang juga merupakan seorang fotografer, juga diminta menyampaikan kuliah umum bertajuk “Fotografi Budaya dan Jurnalistik”.

Baca juga: Catatan Cak AT: Patah Hati Bawa Mati

Sementara itu satu personil Swara SeadaNya yaitu Ari Prasetiyo yang biasa mengisi alat musik kendhang sedang berhalangan hadir karena sedang ada jadwal menguji sidang mahasiswa pascasarjana di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI). Ari Prasetiyo merupakan Doktor bidang Kebudayaan Jawa yang merupakan dosen tetap di FIB UI.

Puisi “Suara Nusantara” karya Ayi Suminar yang dibawakan oleh Swara SeadaNya adalah sebagai berikut:

“Suara Nusantara”

Dari bunyi suling hingga tabuhan Celempung,

Tenun nenas dan ukiran naga bukanlah sekadar karya, tapi doa dan cerita yang dijahit oleh masa.

Wayang bersabda lewat bayang,

pantulkan kisah dalam diam yang terang.

Tiap sorot mata menangkap makna,

gerak tari, gurat wajah, hingga aroma mantra.

Ini bukan sekadar dokumentasi semata

ini napas, ini jiwa, ini peradaban yang bernyanyi.

Warisan sukma dalam cahaya dan suara,

tempat budaya bicara kepada semesta.

NUSANTARA

Baca juga: FISIP UI Open 2025: Jaring Atlet Bulu Tangkis Muda Berkarakter

“Luar biasa suasananya. Baru saja kami naik ke atas panggung dengan pakaian adat dan membawa alat musik etnik, hampir seluruh mahasiswa UNDIRA (Universitas Dian Nusantara) sudah bersiap-siap mengangkat Handphone-nya untuk merekam pertunjukan kami. Menurutku, baru kali ini ya dalam penampilan Swara SeadaNya yang penontonnya seheboh dan sepenasaran itu. Terima kasih atas kesempatannya UNDIRA," ujar Theressa, salah satu personil Swara SeadaNya.

“Keren UNDIRA peserta dan dosen-dosen yang hadir dari ruang diskusi sampai pertunjukan seni Swara seadaNya, suasananya benar-benar hidup, antusias dan seru," tambah Ayi Suminar, manajer Swara SeadaNya.

Komoenitas Makara dimana Swara SeadaNya berhimpun di dalamnya merupakan sebuah komunitas seni dan budaya yang berbasis di Makara Art Center Universitas Indonesia dengan Pembina Kiai Doktor Ngatawi Al Zastrouw dan diketuai oleh Fitra Manan.

Baca juga: Perdana! Depok Run Fest 2025 Digelar di Jalan Margonda Raya, Tekad akan Dijadikan Agenda Tahunan

Komunitas ini bercita-cita mengangkat berbagai ragam seni dari tanah Nusantara agar banyak diminati oleh generasi muda Indonesia saat ini. (***)

× Image