Kerja Sama Ekonomi Indonesia-SichuanTiongkok: Perkuat Peluang Besar Potensi Daerah

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Indonesia menyimpan kekayaan alam dan potensi daerah yang luar biasa. Dari batu bara, litium hidroksida, herbisida, hingga pariwisata, logistik, dan proyek perlindungan tanaman hijau, semua potensi ini membuka peluang besar untuk kerja sama ekonomi internasional.
Dalam konteks ini, kolaborasi dengan negara yang memiliki pasar luas dan manajemen bisnis unggul seperti Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menjadi langkah strategis yang patut diprioritaskan.
Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin, menegaskan pentingnya membuka jalur investasi yang lebih luas saat menerima delegasi dari RRT, yang dipimpin oleh Gubernur Sichuan, Shi Xiaolin.
Baca juga: DPD RI Dorong Kolaborasi Global Atasi Isu Geopolitik dan Perubahan Iklim
Pertemuan yang berlangsung di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, pada Jumat (25/04/2025), menandai dimulainya diskusi konkret menuju penguatan hubungan ekonomi antarnegara.
Sultan menjelaskan bahwa Provinsi Sichuan merupakan wilayah strategis di Tiongkok dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Ia pun mendorong anggota DPD RI untuk menawarkan peluang investasi kepada Tiongkok dalam berbagai bidang seperti sumber daya alam, teknologi, pertanian, pendidikan, dan pariwisata.
Menurutnya, pendekatan holistik dari hulu ke hilir dapat mendongkrak perekonomian daerah sekaligus meningkatkan transfer ilmu dan teknologi.
Baca juga: Kasus DBD Tinggi, Gerakan Indonesia Berantas Nyamuk Kembali Digelar My Baby
Lebih lanjut, Sultan mengusulkan konsep *sister city* sebagai bentuk kerja sama konkret antardaerah antara Indonesia dan Tiongkok.
Ia yakin, jika daerah-daerah di Indonesia mampu menunjukkan kesiapan dan kelayakan, maka kerja sama langsung dengan provinsi di Tiongkok akan memberikan dampak positif yang signifikan. Kolaborasi ini bahkan dapat difasilitasi oleh duta besar masing-masing negara untuk mempercepat implementasinya.
Gubernur Sichuan, Shi Xiaolin, menyambut positif gagasan tersebut. Ia menilai kerja sama lintas sektor dengan Indonesia sangat selaras dengan misi kunjungan delegasi Tiongkok kali ini.
Bahkan, Shi Xiaolin menyebut kunjungan ke Indonesia sebagai kunjungan luar negeri pertama yang tidak sia-sia karena menemukan kesamaan visi dalam membangun kolaborasi ekonomi yang berkelanjutan.
Baca juga: DPD Dorong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Melalui Reformasi Fiskal dan Kebijakan Inklusif
Dalam konteks pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mencapai 8 persen, Shi meyakini terbuka peluang besar untuk menjalin kerja sama terbuka dengan Tiongkok.
Ia juga menyoroti keberhasilan beberapa proyek bersama, seperti kereta cepat Jakarta–Bandung, sebagai bukti konkret kolaborasi yang sukses.
Tak hanya dalam bidang infrastruktur, kerja sama pendidikan juga mulai menunjukkan hasil nyata. Pada pameran pendidikan di Bandung, pemerintah Tiongkok melalui Gubernur Sichuan memberikan 100 beasiswa kepada pelajar Indonesia.
Bagi Shi Xiaolin, fase kerja sama saat ini merupakan yang terbaik sepanjang sejarah hubungan bilateral Indonesia–Tiongkok.
Baca juga: Koperasi Merah Putih dan BPI Danantara Dinilai Jadi Solusi Deindustrialisasi Indonesia
Dengan potensi ekonomi Indonesia yang begitu kaya, serta semangat keterbukaan dan kolaborasi dari kedua negara, masa depan hubungan ekonomi Indonesia-Tiongkok tampak semakin cerah.
Ke depan, sinergi ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi yang merata dari pusat hingga ke daerah, sekaligus mendorong Indonesia menjadi mitra strategis utama di kawasan Asia. (***)
Reporter: Bambang Priambodo/RUZKA INDONESIA