Home > Galeri

Menyusuri Jejak dan Metafora Seni Cetak Grafis Kontemporer di Pameran Marka/Matriks

Pameran Marka/Matriks menampilkan beragam teknik cetak grafis dalam berbagai bentuk baik yang tradisionalcukil kayu, etsa, litografi, sablon, dan sebagainyahingga berbasis digital hasil eksplorasi dari seniman yang berpartisipasi.
Puluhan seniman lokal dan mancanegara menampilkan lebih dari 105 karya berbagai teknik cetak grafis yang beragam dipamerkan Komunitas Salihara, Jakarta, hingga 18 Mei 2025. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Puluhan seniman lokal dan mancanegara menampilkan lebih dari 105 karya berbagai teknik cetak grafis yang beragam dipamerkan Komunitas Salihara, Jakarta, hingga 18 Mei 2025. (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Sebagai sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, Komunitas Salihara membuka pameran perdananya di 2025 dengan tajuk Marka/Matriks di Galeri Salihara, Jakarta, Sabtu (19/04/2025). Pameran yang berlangsung selama satu bulan ini menghadirkan 30 seniman lokal dan mancanegara dan menampilkan lebih dari 105 karya dengan berbagai teknik cetak grafis yang beragam.

Seni cetak grafis kontemporer bukan hanya sekadar teknik mencetak gambar pada media tertentu, tetapi sebuah ruang yang luas untuk eksperimen, dialog, dan berinteraksi antara berbagai disiplin ilmu. Dari teknik cukilan kayu, etsa, litografi dan sablon hingga penggunaan fotografi, teknologi digital dan kecerdasan artifisial, seni cetak grafis terus berkembang mengaburkan batasan-batasan medium dan tak lagi terbatas pada teknik atau prosedur tertentu, tapi menjadi cara baru dalam berpikir dan berekspresi.

Pameran Marka/Matriks menampilkan beragam teknik cetak grafis dalam berbagai bentuk baik yang tradisional–cukil kayu, etsa, litografi, sablon, dan sebagainya–hingga berbasis digital hasil eksplorasi dari seniman yang berpartisipasi.

Dalam keterangannya, Kurator Galeri Komunitas Salihara, Asikin Hasan mengatakan bahwa karya-karya dalam pameran ini dapat membuka ruang eksplorasi serta menjadi jembatan di tengah diskursus seni cetak grafis Asia Tenggara yang begitu luas.

“Karya-karya dalam pameran ini menunjukkan bagaimana proses cetak dapat bergerak di luar fungsi tradisionalnya, menjadi ruang bagi seniman untuk mengungkapkan gagasan-gagasan seputar kekinian dan kemutakhiran. Seniman yang berpartisipasi tidak hanya mengandalkan teknik yang sudah ada, tetapi juga berani untuk mengeksplorasi bahan-bahan alternatif dan alat yang tidak biasa. Dalam pameran ini, pengunjung akan melihat bagaimana seni cetak berfungsi sebagai jembatan, menghubungkan berbagai medium dan membuka ruang bagi eksplorasi lebih lanjut,” paparnya.

Seniman yang terlibat dalam pameran Marka/Matriks:

1. Adi Sundoro

2. Fuad Pathil

3. Prihatmoko Moki

4. Agugn

5. Garis Edelweiss

6. RW Mulyadi

7. Agung Kurniawan

8. Goenawan Mohamad

9. Satria Nugraha

10. Amnat Kongwaree

11. Gunawan Bonaventura

12. Septa Adi

13. Amorn Thongpayong

14. Haslin Ismail

15. Syahrizal Pahlevi

16. Arpatsarin Khunnarong

17. Henryette Louise

18. Syaiful Ardianto

19. Cecil Mariani

20. Krack Printmaking Collective

21. Theresia A. Sitompul

22. Devy Ferdianto

23. M. Muhlis Lugis

24. Tisna Sanjaya

25. Edi Sunaryo

26. Maharani Mancanagara

27. Ucup Baik

28. Firman Lie

29. Ong Hieng Fuong

30. Vimonmarn Khanthachavana

Pameran Marka/Matriks dibuka untuk umum mulai 19 April hingga 18 Mei 2025, setiap Selasa-Ahad pukul 11:00-19:00 WIB (kunjungan terakhir 18:30 WIB). Pengunjung dapat melakukan pembelian tiket di tiket.salihara.org dengan harga Rp50.000 (umum) dan Rp25.000 (pelajar). (***)

× Image