Seniman Bersama Tempo, Dukungan Moral Melalui Pentas Seni

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Acara "Seniman Bersama Tempo" di gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Senin 24 Maret 2025, menghadirkan sejumlah seniman yang memberikan semangat kepada Tempo untuk terus mengawal salah satu pilar demokrasi, yaitu pers.
Adapun acara ini sekaligus menjadi aksi keprihatinan para seniman yang terdiri dari bermacam genre seperti penyair, prosais, cerpenis, penari, pelukis, hingga Musisi, terhadap situasi yang dihadapi oleh Tempo beberapa waktu terakhir ini, yakni dikirimkan paket terror oleh orang tidak dikenal dalam bentuk kepala babi dan bangkai tikus.
Teror kepada tempo tersebut ditujukan pada salah satu jurnalisnya yaitu Francisca Christy Rosana atau Cica yang juga dikenal sebagai host acara Bocor Alus Politik.
Baca juga:
Tempo Kembali Dapat Paket Bangkai Hewan, Dikirimi 6 Bangkai Tikus
Dalam acara tersebut para seniman mementaskan tarian dan juga membacakan berbagai puisi perlawanan terhadap kesewenang-wenangan.
Sebuah tarian yang dibawakan oleh penari Indonesiana Ayuningtyas Wicaksono yaitu tari Ratu Graeni yaitu sebuah tarian asal tanah Sunda yang diciptakan oleh R Tjetje Somantri pada tahun 1949, yang menceritakan seorang Ratu dari Kerajaan Medang Kamulan yang mempertahankan negerinya dari serangan musuhnya, yaitu Prabu Gandawikalpa.
Sejumlah karya-karya puisi yang dibawakan juga cukup menohok dengan menyajikan tema-tema perlawanan terhadap kesewenang-wenangan, seperti yang dibawakan oleh penyair Kurnia Effendi dan Willy Ana.
Wakil Peminpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat yang menerima kunjungan para seniman mengucapkan terima kasih, dan mengatakan bahwa dukungan yang diberikan berbagai elemen masyarakat termasuk para seniman, membuktikan Tempo tidak sendirian.
Baca juga:
Pers Mulai Diteror, Kantor Tempo Dikirimi Kepala Babi
Para seniman juga memberikan petisi dukungan bertajuk Kami Bersama Tempo dengan tanda pagar (tagar) Lawan Teror dan Save Tempo yang jumlahnya mencapai ratusan pendukung dari kalangan seniman dengan latar belakang berbagai profesi seperti; penulis, penyair, akademisi, jurnalis dan lain sebagainya.
"Kami mengutuk segala gangguan terhadap kebebasan pers. Kami mengecam teror kepala babi: kepada Tempo. Kekerasan semacam ini tak boleh dibiarkan dan harus dilawan," demikian bunyi petisi itu.
Di antara nama-nama seniman tersebut ada pegiat budaya, penulis puisi seperti; Ahmadun Yosi Herfanda (Pemred Litera, penyair asal Tangerang Selatan , Iyut Fitra penyair dari Padang, Gol A Gong (Duta Baca Indonesia 2021-2025) dari Banten, Eka Budianta (Jakarta), Tommy F Awuy (penulis, akademisi)
Termasuk ada sejumlah nama penulis puisi dan sastra serta pegiat budaya yang sehari- hari adalah wartawan Tempo. Di antaranya; Mustafa Ismail, Iwan Kurniawan, Tulus Wijanarko, Seno Joko Suyono, Gunawan Wicaksono, Ayu Cipta, Deden Abdul Azis dan Kukuh. S. Wibowo. (***)