Home > Bisnis

Haji Isam Nilai Danantara Sebagai Langkah Strategis Menuju Indonesia Emas

Danantara dapat menjadi mesin kekuatan ekonomi baru Indonesia.
Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara. (Foto: Ist) 
Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara. (Foto: Ist)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Pengusaha asal Kalimantan Selatan Andi Syamsudin Arsyad alias Haji Isam menilai bahwa pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) merupakan langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Saya yakin Danantara ke depan akan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan perekonomian Indonesia," ujar Haji Isam seperti dikutip sejumlah media di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Haji Isam percaya Danantara dapat menjadi mesin kekuatan ekonomi baru Indonesia. Lewat Danantara ini, menurutnya, pengaturan aset BUMN akan lebih optimal sekaligus meningkatkan investasi yang lebih berkelas tinggi.

Sebagai badan pengelola investasi, Danantara akan melakukan pengelolaan aset negara untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor strategis seperti energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, hingga ketahanan pangan.

Nantinya, Danantara akan mengelola aset total senilai 900 miliar dolar AS atau setara Rp14 ribu triliun. Dengan modal awal dari Pemerintah sebesar 20 miliar dolar AS atau setara Rp325,8 triliun, diharapkan seluruh proyek tersebut dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.

Pemilik Jhonlin Group itu menilai target tersebut terbilang rasional, sebab Danantara bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, dengan mengkonsolidasikan aset-aset penting dan mengoptimalkan entitas kekayaan negara untuk meningkatkan kesejahteraan nasional dan daya saing global, sekaligus memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mendukung target dan program pemerintah.

"Danantara merupakan langkah strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," kata dia.

Dalam sambutan saat peluncuran Danantara, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Danantara sebagai dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund Indonesia itu, akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS atau sekitar Rp14.680 triliun (kurs Rp16.310), dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar dolar AS.

Prabowo memaparkan gelombang pertama investasi senilai 20 miliar dolar AS akan diprioritaskan untuk 20 proyek strategis, antara lain hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak, pabrik petrokimia, produksi pangan dan protein, akuakultur, serta energi terbarukan.

Melalui Danantara, Presiden berharap terjalinnya kemitraan strategis antara BUMN, swasta hingga UMKM dalam proyek infrastruktur, energi terbarukan, dan pendidikan. ***

× Image