Home > Info Sehat

Prevalensi Diabetes Diprediksi akan Meningkat, UI Kaji Potensi Tanaman dalam Pengobatan

Di Indonesia, prevalensi diabetes diprediksi akan meningkat signifikan, menjadikan negara ini salah satu yang memiliki tingkat kejadian tertinggi di dunia.
Doktor dari FF UI, Dr. apt. Nita Triadisti, M.Farm. (Foto: Dok Humas UI)
Doktor dari FF UI, Dr. apt. Nita Triadisti, M.Farm. (Foto: Dok Humas UI)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Diabetes mellitus merupakan salah satu tantangan kesehatan global, dengan angka kejadian yang terus meningkat.

Berdasarkan laporan International Diabetes Federation (IDF) Diabetes Atlas 10th edition (2021), diperkirakan terdapat 537 juta orang yang hidup dengan diabetes di seluruh dunia, dan jumlah ini diproyeksikan terus meningkat.

Di Indonesia, prevalensi diabetes diprediksi akan meningkat signifikan, menjadikan negara ini salah satu yang memiliki tingkat kejadian tertinggi di dunia.

Salah seorang doktor dari Fakultas Farmasi (FF) Universitas Indonesia (UI), Dr. apt. Nita Triadisti, M.Farm melakukan penelitian yang berfokus pada potensi tanaman Uncaria sclerophylla (Kait-Kait).

Tanaman ini dikenal sebagai tanaman obat tradisional dan banyak digunakan oleh masyarakat Tabalong, Kalimantan Selatan, dalam pengobatan diabetes.

Dalam risetnya, Dr. Nita menguji ekstrak dari berbagai bagian tanaman tersebut untuk menilai aktivitas antidiabetesnya melalui berbagai mekanisme, termasuk penghambatan Dipeptidil Peptidase-4 (DPP-4) dan α-Glukosidase, serta aktivitas antioksidan.

Pada penelitiannya tersebut, Dr. Nita berhasil mengisolasi empat senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun Uncaria sclerophylla, yaitu Urs-12-en-3-ol, Rinkofilin, Katekin, dan Metil 2,3,4-trihidroksibenzoat.

Keempat senyawa tersebut menunjukkan berbagai aktivitas penting, termasuk penghambatan DPP-4 dan α-Glukosidase, serta kemampuan meningkatkan ambilan glukosa pada sel HepG2.

Aktivitas antioksidan hanya diperlihatkan oleh Katekin, salah satu senyawa yang diisolasi. Selain itu, aktivitas in siliko memperjelas potensi senyawa-senyawa tersebut dalam pengobatan diabetes.

“Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Uncaria sclerophylla memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai kandidat terapi dalam pengobatan diabetes mellitus. Senyawa-senyawa yang diisolasi dan diuji memiliki potensi untuk mengurangi gejala diabetes dan meningkatkan pengelolaan glukosa dalam tubuh,” papar Dr. Nita dalam Sidang Terbuka Promosi Doktor yang diselenggarakan FFUI di Ruang Sidang Besar Gedung Pascasarjana FFUI, Kampus UI Depok, pada Kamis (09/01/2025) lalu.

Berkat disertasinya yang berjudul “Kajian Senyawa Penghambat Dipeptidil Peptidase-4, α-Glukosidase, Antioksidan dan Aktivitas Ambilan Glukosa Pada Sel HepG2 dari Uncaria sclerophylla”, Ketua Sidang yang juga merupakan Dekan FFUI Prof. Dr. apt. Arry Yanuar, M.Si., memberikan apresiasi atas hasil penelitiannya tersebut.

“Dengan segala kontribusi yang diberikan dalam bidang farmasi dan kesehatan, saya dengan bangga mengumumkan bahwa saudari Nita Triadisti lulus dengan predikat summa cum laude. Penelitian ini membuka jalan baru dalam pengembangan terapi berbasis bahan alam yang memiliki potensi besar untuk pengobatan diabetes mellitus,” jelasnya.

Sementara itu, Promotor, Prof. Dr. apt. Berna Elya, M.Si., juga menyampaikan kebanggaannya atas keberhasilan disertasi ini.

“Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Nita bukan hanya memperkaya dunia farmasi, tetapi juga menunjukkan pentingnya eksplorasi bahan alam sebagai sumber potensial obat diabetes. Kami berharap, hasil riset ini dapat mendorong pengembangan lebih lanjut dalam pengobatan diabetes berbasis senyawa alami yang aman dan efektif,” ungkapnya. (***)

× Image