Home > Iptek

UMKM Indonesia Terancam Tertinggal dalam Persaingan Digital

Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan menghadirkan tantangan sekaligus peluang dalam konteks pembangunan infrastruktur digital.
Ilustrasi pedagang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan.(Foto: Ist) 
Ilustrasi pedagang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan penjualan.(Foto: Ist)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan teknologi digital untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas. Namun, tanpa koneksi internet yang merata, UMKM terancam tertinggal dalam persaingan digital dan bisa kehilangan peluang miliaran rupiah dari ekonomi digital.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) melaporkan penetrasi internet di tahun 2024 baru mencapai 79,5 persen, dengan tingkat keterampilan penggunaaan yang masih tergolong rendah.

Kesenjangan akses internet di Indonesia disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk keterbatasan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di wilayah tersier perdesaan, hambatan geografis, serta kondisi topografi yang sulit. Banyak daerah terpencil masih belum memiliki jaringan internet yang memadai karena infrastruktur dasar seperti listrik pun masih terbatas.

“Salah satu harapan besar dari transformasi digital adalah dampak positif pada pertumbuhan UMKM, yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan kontribusi lebih dari 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) negeri ini,” ucap Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Muhammad Nidhal di Jakarta, kemarin.

Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan menghadirkan tantangan sekaligus peluang dalam konteks pembangunan infrastruktur digital. Dalam pengaturan ini, jaringan optik kabel bawah laut (undersea cable) dan satelit internet berbasis LEO (low Earth orbit) merupakan sarana kunci untuk meningkatkan komunikasi dan akses internet antar pulau.

Pemerintah perlu membangun infrastruktur digital secara merata, termasuk di wilayah timur Indonesia yang masih tertinggal dalam akses internet cepat. Saat ini, pembangunan masih terfokus di Pulau Jawa, memperlebar kesenjangan antarwilayah. Selain infrastruktur, pemerintah juga perlu memastikan keamanan dan regulasi yang mendukung ekosistem digital yang andal dan aman bagi masyarakat.

Nidhal menekankan, regulasi investasi dan harmonisasi kebijakan pusat dengan daerah harus segera diperbaiki agar Indonesia tidak kehilangan momentum dalam ekonomi digital.

“Selain membangun infrastruktur, pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif serta menyelaraskan kebijakan pusat dan daerah. Hal ini penting agar investasi di sektor digital dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan menciptakan sentra ekonomi baru di berbagai wilayah Indonesia,” tegasnya.

Jika tidak segera diatasi, kesenjangan digital ini berpotensi semakin memperluas ketimpangan ekonomi, membuat banyak UMKM tertinggal, dan melemahkan daya saing indonesia dalam ekonomi global. ***

× Image