Home > Nasional

Bersama Dubes Rusia, Ketua DPD RI Sepakati Pelaksanaan Forum Parlemen BRICS

Langkah ini, menurut Sultan, mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat posisinya di BRICS.
Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Gennadievich Tolchenov, di kantor DPD RI di Senayan, Jakarta, Jumat (31/01/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)
Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Gennadievich Tolchenov, di kantor DPD RI di Senayan, Jakarta, Jumat (31/01/2025). (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Indonesia kini resmi menjadi anggota kerja sama trans-regional BRICS+ setelah diumumkan oleh Brasil, dengan dukungan kuat dari Rusia sebagai salah satu negara utama di dalam blok tersebut.

Untuk menindaklanjuti keanggotaan ini, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Mr. Sergei Gennadievich Tolchenov, di kantor DPD RI di Senayan, Jakarta, Jumat (31/01/2025).

"Kami sangat mengapresiasi dukungan Rusia terhadap Indonesia untuk menjadi anggota tetap BRICS. Rusia adalah negara kunci yang memiliki pengaruh besar dalam dinamika geopolitik global," ungkap Sultan.

Ia juga menyoroti peran strategis Menteri Luar Negeri RI Sugiono, yang langsung bertolak ke Kazan dua hari setelah pelantikan Presiden Prabowo Subianto.

Langkah ini, menurut Sultan, mencerminkan komitmen Indonesia dalam memperkuat posisinya di BRICS+.

Sultan menegaskan bahwa hubungan Indonesia dengan negara-negara BRICS+ tidak hanya didasari oleh kepentingan ekonomi, tetapi juga kesamaan nilai diplomatik serta sejarah persahabatan antar pemimpin. Hal ini memberikan dasar yang kuat untuk membangun kerja sama di berbagai bidang.

"Indonesia dan Rusia sepakat untuk menjadi inisiator penyelenggaraan BRICS+ Inter-Parliamentary Forum. Forum ini akan menjadi platform untuk memperkuat kolaborasi strategis di tingkat parlemen," jelas Sultan optimis.

Lebih jauh, Sultan memaparkan bahwa BRICS+ memiliki peluang besar untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor, termasuk pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, investasi, dan politik.

Ia menekankan pentingnya komitmen dari semua pihak, baik di eksekutif maupun legislatif, untuk memastikan keberhasilan kerja sama ini.

"Kerja sama parlemen BRICS+ akan menjadi katalisator utama dalam memperkuat hubungan multilateral di bawah payung BRICS+. Komitmen yang solid akan mendorong sinergi yang lebih besar di antara negara-negara anggota," ungkap Sultan. (***)

Reporter: Bambang Ipung Priambodo

× Image