Catatan Policy Forum on Education: Pentingnya Keseimbangan Kearifan Lokal dan Teknologi Modern Dalam Pendidikan
RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Endgame Goes to Campus mempersembahkan Lyceum Endgame, sebagai bagian dari Policy Forum on Education, mengusung tema 'Pendidikan yang Berakar', didukung oleh konsorsium Tanoto Foundation, Endgame, dan Pemimpi.id.
Dan, Lyceum kali ini mencatat pentingnya keseimbangan antara kearifan lokal dan teknologi modern dalam pendidikan.
Sekaligus membuka awal tahun 2025 dengan sejumlah catatan bahwa pengembangan anak usia dini dan pembelajaran sepanjang hayat, sambil mengintegrasikan teknologi Al secara bijak untuk mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan.
Catatan ini, diungkapkan di Engineering Hall Dekanat, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, dihadiri 200 peserta, serta dipandu oleh Gita Wirjawan, Visiting Scholar di Stanford University sekaligus Executive Producer dan Host Endgame, yang dikenal akan pemikirannya yang visioner tentang pendidikan dan pembangunan manusia.
Selain hadir pula, Watiek Ideo, penulis lebih dari 300 buku anak dan aktivis literasi, berbagi wawasan tentang peran orang tua dalam membangun budaya literasi dan pendidikan anak sejak dini.
Kegiatan ini terinspirasi dari model pembelajaran interaktif Sekolah Peripatetik Aristoteles, Lyceum menciptakan ruang dialog yang mendorong pemahaman mendalam untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif, relevan, dan berkelanjutan di Indonesia.
Lyceum sebagai platform unik bagi komunitas Endgame untuk bertemu langsung, berdiskusi, dan mendapatkan wawasan dari para ahlinya.
Dalam catatan yang bertemakan 'Pendidikan yang Berakar", Lyceum Endgame menghadirkan Eleazer Moeljono, pemenang lomba karya tulis Policy Forum on Education, bersama rekannya, Schalke Anindya Putri.
Keduanya pun menekankan pentingnya peran orang tua sebagai guru sepanjang hayat, mulai dari usia dini, untuk mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih baik dan berakar pada kearifan lokal.
Selanjutnya Endgame Goes to Campus, dalam program ini akan melanjutkan perjalanan ke tiga universitas lain di Indonesia, untuk mengomunikasikan dan menyebarkan rekomendasi kebijakan pendidikan lokal dari berbagai wilayah, untuk memperkuat diskusi pendidikan yang relevan di tingkat lokal. (***)
Reporter: Bambang Ipung Priambodo