Home > Kolom

Kehadiran Hadist dalam Kehidupan Sehari-hari, Menginspirasi Steve Jobs

Jobs percaya bahwa dengan menyadari keterbatasan waktu kita, kita akan lebih menghargai setiap momen dan berusaha untuk hidup dengan lebih bermakna.
Steve Jobs akan berdiri di depan cermin dan bertanya pada dirinya sendiri,
Steve Jobs akan berdiri di depan cermin dan bertanya pada dirinya sendiri, "Jika hari ini adalah hari terakhirku, apa yang akan aku lakukan?" (Foto: Dok RUZKA INDONESIA)

RUZKA-REPUBLIKA NETWORK -- Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan dan keputusan yang menentukan arah hidup kita.

Salah satu sumber inspirasi yang tak ternilai adalah hadist Nabi Muhammad SAW. Hadist-hadist tersebut mengandung kebijaksanaan yang mendalam dan bisa dijadikan pedoman hidup.

Salah satu hadist yang terkenal menyatakan, "Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” [HR. Ibnu Majah no. 4259, dihasankan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 1384]

Mengingat Mati: Pelajaran dari Steve Jobs

Salah satu tokoh yang dikenal karena pemikirannya yang mendalam dan inovatif adalah Steve Jobs. Pendiri Apple ini memiliki kebiasaan unik setiap pagi sebelum memulai harinya.

Ia akan berdiri di depan cermin dan bertanya pada dirinya sendiri, "Jika hari ini adalah hari terakhirku, apa yang akan aku lakukan?" https://youtu.be/xoUfvIb-9U4?si=R_UatenngSVWunF0

Pertanyaan ini mencerminkan semangat mengingat mati yang diajarkan dalam hadist tersebut.

Jobs percaya bahwa dengan menyadari keterbatasan waktu kita, kita akan lebih menghargai setiap momen dan berusaha untuk hidup dengan lebih bermakna.

Menerapkan Hadist dalam Kehidupan Sehari-hari

Mempelajari hadist dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik. Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan hadist dalam hidup kita:

1. Merenungkan Tujuan Hidup. Seperti yang dilakukan Steve Jobs, kita perlu secara rutin merenungkan tujuan hidup kita. Apa yang benar-benar penting bagi kita? Dengan memahami tujuan kita, kita dapat mengarahkan energi dan usaha kita untuk mencapainya.

2. Menghargai Waktu: Hadist mengajarkan kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu. Setiap detik berharga, dan mengingat mati membuat kita lebih bijaksana dalam mengelola waktu kita. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar berarti dan bermanfaat.

3. Memperbaiki Diri: Hadist-hadist juga mendorong kita untuk selalu berusaha memperbaiki diri. Cobalah untuk selalu belajar dan berkembang, baik dari pengalaman pribadi maupun dari orang lain. Ini akan membuat kita menjadi individu yang lebih baik dan lebih berkontribusi.

4. Berbuat Baik. Salah satu inti dari banyak hadist adalah pentingnya berbuat baik kepada sesama. Tindakan kecil seperti membantu orang lain atau menyebarkan kebaikan dapat memberikan dampak yang besar dalam hidup kita dan orang lain.

5. Mempersiapkan Diri untuk Akhir. Mengingat mati bukan berarti kita hidup dalam ketakutan, tetapi justru memotivasi kita untuk hidup dengan lebih penuh. Setiap tindakan yang kita lakukan seharusnya mencerminkan nilai-nilai yang kita yakini dan berdampak positif bagi dunia.

Kesimpulan

Dalam era modern ini, kita sering kali terjebak dalam rutinitas dan kesibukan yang membuat kita lupa akan makna hidup yang sesungguhnya. Hadist Nabi Muhammad SAW menawarkan panduan yang kaya akan kebijaksanaan dan nilai-nilai luhur.

Dengan mengingat mati seperti yang dilakukan Steve Jobs, kita diajak untuk hidup dengan kesadaran tinggi, menghargai waktu, dan berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Mari kita pelajari dan amalkan hadist-hadist tersebut, agar kita juga bisa menjadi orang yang luar biasa, berkontribusi positif bagi diri sendiri dan orang lain, serta meninggalkan jejak yang berarti di dunia ini. (***)

Penulis: Bobby Sumantri/Pemimpin Perusahaan Ruzka Indonesia/Komisaris Genesis Indojaya

× Image